MICROSOFT SIAP HENTIKAN DUKUNGAN WINDOWS 10 PADA OKTOBER 2025


Oleh: Oktavia
Jurnalis

Jakarta, 4 Mei 2025 — Microsoft resmi mengumumkan bahwa dukungan untuk sistem operasi Windows 10 akan berakhir pada 14 Oktober 2025. Keputusan ini memicu diskusi luas di kalangan pengguna, terutama para gamer dan profesional, terkait langkah selanjutnya: apakah tetap bertahan di Windows 10 atau segera beralih ke Windows 11?

Penghentian dukungan ini berarti Windows 10 tak lagi menerima pembaruan keamanan maupun fitur baru. Tanpa patch keamanan, sistem akan menjadi rentan terhadap ancaman siber. Sejumlah pengguna menyatakan kekhawatirannya, mengingat Windows 10 masih banyak digunakan secara luas, termasuk oleh perangkat-perangkat lawas.

Namun, menurut sejarah dukungan Microsoft, langkah ini bukan hal baru. Windows 7 dihentikan dukungannya pada 2020, tepat 10 tahun setelah peluncurannya. Begitu pula dengan Windows 8.1 yang berakhir pada 2023. Windows 10, yang dirilis 2015, kini mengikuti pola yang sama.

Windows 11 sendiri hadir dengan berbagai keunggulan, tampilan modern, fitur keamanan berbasis hardware seperti TPM 2.0, serta integrasi AI lewat Copilot. Dari sisi performa, sistem operasi ini dirancang untuk perangkat masa kini, termasuk untuk menunjang aktivitas berat seperti desain, editing, dan gaming.

Namun tak semua perangkat kompatibel dengan Windows 11. Persyaratan minimum seperti prosesor 64-bit dual-core, RAM 4GB, serta dukungan Secure Boot dan TPM 2.0 menjadi penghalang bagi banyak pengguna. Microsoft bahkan menyediakan PC Health Check Tool untuk membantu pengguna memeriksa kompatibilitas perangkat mereka.

Dari sisi gaming, transisi ke Windows 11 juga menjadi perdebatan. Beberapa game terbaru seperti Forza Horizon 5 dan Microsoft Flight Simulator mewajibkan Windows 11. Namun di sisi lain, masih banyak game populer, termasuk Monster Hunter Wilds, tetap mendukung Windows 10. Sayangnya, ini kemungkinan hanya bersifat sementara. Para analis memperkirakan dalam 3–4 tahun ke depan, layanan seperti Steam juga akan menghentikan dukungan bagi Windows 10, sebagaimana mereka telah melakukannya terhadap Windows 7 dan 8.1 pada Januari 2024 lalu.

Dilema makin kompleks karena sebagian pengguna merasa Windows 11 “lebih berat” secara performa. Meskipun benar bahwa fitur-fitur seperti Auto HDR dan DirectStorage meningkatkan pengalaman bermain game, sejumlah laporan menunjukkan bahwa hardware tertentu seperti prosesor Ryzen 9 9950X3D justru bekerja lebih optimal di Windows 10.

Namun, menurut beberapa teknisi, kekhawatiran ini bersifat jangka pendek. Seiring waktu, stabilitas dan performa Windows 11 akan meningkat, sebagaimana transisi dari Windows 7 ke Windows 10 dulu.

Microsoft tak hanya mendorong upgrade melalui imbauan resmi, tetapi juga melalui taktik yang lebih agresif. Laporan dari WindowsLatest menyebutkan bahwa beberapa pengguna Windows 10 menerima notifikasi layar penuh yang menganjurkan pembelian perangkat bersertifikat Copilot+, demi merasakan “pengalaman komputasi modern”.

Pada akhirnya, keputusan ada di tangan pengguna. Apakah ingin bertahan dengan sistem yang sudah dikenal, atau siap beradaptasi dengan lingkungan komputasi baru berbasis AI, keamanan ketat, dan integrasi digital menyeluruh?

Rekomendasi:
  • Jika perangkat Anda kompatibel, upgrade ke Windows 11 adalah langkah strategis untuk keamanan dan efisiensi jangka panjang.
  • Jika tidak kompatibel, pertimbangkan upgrade hardware atau sistem alternatif seperti Linux atau ChromeOS Flex.

Apa pun pilihannya, jangan tunggu hingga Oktober 2025 untuk mulai bersiap.

Posting Komentar

0 Komentar