DEMI BELA YAHUDI BERKHIANAT PUN JADI


Oleh: Fahmi Burhan
Mahasiswa

Tidak ada solusi tuntas untuk masalah Palestina, kecuali dengan jihad. Semenjak pertama kali Israel menginjakkan kaki di bumi Palestina, semenjak itulah kewajiban jihad berlaku bagi kaum muslim. Haram hukumnya bagi kaum muslim berdiam diri apalagi mengakui bahkan membela Israel.

Lihatlah bagaimana negara-negara Arab, negara yang terdekat dari Palestina, tidak bergeming menyaksikan saudara mereka di Palestina dibantai. Padahal, Rasulullah ï·º telah bersabda bahwa hancurnya dunia dan seluruh isinya jauh lebih ringan di sisi Allah daripada tumpahnya darah seorang muslim.

Lihatlah Libya, ia menghentikan konvoi Sumud, sebuah konvoi yang baru-baru ini berusaha untuk memberikan bantuan kepada Gaza melewati jalur darat. Secara tidak langsung, Libya telah mengkhianati warga Gaza dengan menahan bantuan sampai kepada mereka. Benarlah apa yang dikatakan konvoi, “Di mana konvoi ini terhenti, di sanalah perbatasan Israel!

Lihatlah Mesir, ia menghentikan aksi Global March to Gaza, sebuah aksi kemanusian yang diikuti aktivis dari berbagai negara demi membela Gaza. Namun Mesir malah menahan mereka dan mendeportasi para aktivisnya seolah tak peduli dengan teriakan warga Gaza yang terdengar nyaring di telinga mereka. Miris melihat tentara muslim mencegah aktivis kafir untuk membantu seorang muslim.

Lihatlah Jordan, ia dengan jelas membantu melindungi Israel. Dalam serangan balasan Iran atas serangan inisiasi Israel, Jordan menembak jatuh rudal dan drone yang dikirim Iran ke Tel Aviv. Jordan beralasan melindungi kedaulatan udara dan melindungi rakyat sipil dan infrastruktur. Namun, ia malah membiarkan rudal-rudal Israel yang menyasar Teheran melewati wilayahnya dengan aman.

Serangan Iran kepada Tel Aviv seharusnya telah membuka mata dunia, terutama kaum muslim. Kita melihat bagaiamana Israel dengan berbagai teknologi pertahanannya tak mampu mengelak serangan Iran. Kita melihat warga Israel panik berlarian mencari tempat perlindungan. Hal ini seharusnya menyadarkan kita bahwa kekuatan Israel tidak sebanding dengan kekuatan umat Islam jika mereka bersatu dan bergerak dengan sungguh-sungguh.

Maka tak ada lagi alasan ‘takut’ berjihad melawan Israel. Kita bisa melihat Tel Aviv hancur hanya karena serangan satu negara muslim, maka bayangkan apa yang terjadi pada kaum Yahudi jika kaum muslim bersatu. Bayangkan jika tentara kaum muslim bersatu, Israel akan mudah dibumihanguskan tidak sampai semalam.

Namun, keberanian itu telah dicabut dari hati pemimpin kaum muslim. Hanya ketakutan dan ketundukan pada tuan mereka yang tersisa dalam jiwa mereka. Penyakit wahn telah menjalar ke seluruh tubuh mereka, mereka terlalu cinta pada kehidupan dan takut berjihad menuju kemuliaan.

Sungguh kewajiban jihad telah berlaku atas kaum muslim selama Israel masih tinggal di bumi Palestina. Tidak akan gugur kewajiban tersebut hingga Israel angkat kaki dari negeri kaum muslim. Maka sudah seharusnya seorang muslim, bahkan pemimpin kaum muslim untuk bergerak dan berpikir untuk membebaskan Palestina. Mereka terus menumpuk dosa selama membiarkan Israel ada, apalagi membantu mereka tetap eksis.

Allah menjanjikan salah satu dari dua hal jika seorang muslim berjihad. Keduanya sama-sama mulia di sisi-Nya, yaitu: mati syahid atau kemenangan. Sebaliknya, orang-orang yang enggan untuk berjihad, Allah ancam mereka dengan kehinaan di dunia dan azab yang pedih di akhirat kelak.

Maka wahai kaum muslim, marilah kita menyeru para pemimpin kaum muslim untuk mengirim tentara berjihad ke Palestina. Karena jika suatu kaum melihat kemaksiatan dan mendiamkannya, maka azab Allah tidak hanya menimpa kepada mereka saja, tetapi menimpa kepada pelaku dan penonton.

Posting Komentar

0 Komentar