ISLAM MODERN: RISING STAR?


Oleh: Ummu Hafidz
Muslimah Peduli Umat

Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar, mengatakan negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi harus mulai belajar tentang Islam ke Indonesia.

Nasaruddin menuturkan, ada berbagai bidang keilmuan Islam yang sudah berkembang di Indonesia. Contohnya seperti ekonomi modern, demokrasi, hingga politik yang berkesinambungan dengan ajaran Islam.

Bahkan, kata Nasaruddin, negara-negara Timur Tengah sudah menganggap Indonesia sebagai rising star pengembangan episentrum Islam modern di dunia.

"Jadi, mereka itu menganggap Indonesia ini adalah betul-betul the rising star untuk pengembangan episentrum Islam modern," tuturnya. (CNN Indonesia, 27/11/2025)


Apa itu Islam Modern?

Islam modern adalah sebuah pemikiran keagamaan yang mencoba menafsirkan ajaran Islam secara rasional agar relevan dengan kondisi zaman modern. Gerakan ini muncul sebagai respons terhadap tantangan seperti kolonialisme dan modernisasi dari Barat, dengan tujuan menyelaraskan nilai-nilai Islam dengan prinsip-prinsip modern seperti rasionalitas, demokrasi, dan kemajuan.


Lalu, Apa itu Demokrasi?

Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, yang dilaksanakan secara langsung atau melalui perwakilan yang dipilih secara bebas. Secara harfiah, "demokrasi" berasal dari bahasa Yunani kuno, demos (rakyat) dan kratos (kekuasaan), yang berarti "kekuasaan rakyat".


Dampak Islam Modern

Dampak Islam modern bersifat ganda, membawa dampak positif juga menghadirkan tantangan seperti radikalisme, liberalisme yang bertentangan dengan syariat, dan masalah internal umat Islam akibat individualitas modern.

Saat ini, banyak anak muda yang kurang memiliki akhlak dan adab karena mereka jauh dari ajaran agama. Hal ini disebabkan agama hanya dijadikan sebagai ritual ibadah saja. Sehingga begitu banyak kasus yang terjadi seperti perundungan (bullying), pemerkosaan, meningkatnya kelompok LGBT, dan kejahatan lainnya, yang merupakan dampak dari mundurnya pemikiran umat terhadap ajaran agamanya. Semua ini tergerus oleh pemikiran Barat, termasuk juga Islam modern.


Demokrasi dan Kapitalisme

Sedangkan demokrasi sendiri merupakan sistem pemikiran dari Barat yang menjunjung tinggi kebebasan, dengan slogan "dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat". Namun, kenyataannya rakyat diperas melalui berbagai pajak untuk kepentingan pemerintah. Rakyatnya sengsara, banjir di mana-mana akibat penambangan, dan koruptor merajalela karena bisa membeli hukum yang ada.

Rakyat hanya dicari saat pemilu saja, karena suara rakyat penting untuk bisa menduduki kursi jabatan. Setelah menjabat, tujuan mereka bukan lagi untuk melayani kepentingan rakyat, melainkan untuk memperkaya diri sendiri. Maka, dari sisi mana keberhasilan Islam modern yang berkembang di Indonesia ini?


Rising Star Sesungguhnya

Islam adalah agama yang diturunkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada Nabi Muhammad ﷺ melalui malaikat Jibril berupa kitab Al-Qur'an sebagai pedoman hidup. Kitab Al-Qur'an itu mencakup aturan untuk seluruh aspek kehidupan. Maka, Islam sudah sempurna sejak pertama kali diturunkan oleh Sang Pencipta, rahmat untuk seluruh alam.

Kitab Al-Qur'an bukan hanya berisi tentang hubungan manusia dan Tuhannya, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri dan hubungan manusia dengan sesamanya. Islam tidak hanya mengatur ibadah, tetapi juga muamalah dan sanksi.

Rasulullah ﷺ adalah suri tauladan terbaik. Dulu beliau telah mencontohkan bagaimana menjadi seorang suami, ayah, dan pemimpin negara yang baik. Beliau menggunakan aturan Islam bukan hanya dalam rumah tangga, tetapi juga dalam administrasi, politik, ekonomi, dan militer. Karena dalam Islam, definisi politik adalah mengurus urusan umat. Jadi, politik bukan tentang meraih kekuasaan, tetapi tanggung jawab pemimpin terhadap seluruh rakyatnya.

Kalau saja kita mau belajar sejarah Islam, kita akan lihat bagaimana sebuah negara kecil di Madinah yang didirikan oleh Nabi Muhammad ﷺ bisa berkembang menjadi Daulah Islam yang sangat luas kekuasaannya, hingga mencapai dua pertiga dunia. Selain itu, Daulah Islam mampu mensejahterakan seluruh rakyatnya selama tiga belas abad, dengan tetap menghormati keyakinan agama lain yang berada di bawah naungannya.

Maka, inilah keberhasilan yang sesungguhnya dengan menerapkan syariat Islam secara kâffah dalam kehidupan. Bukan hanya mengatur cara beribadah kepada Tuhannya, tetapi juga mengatur tentang politik bernegara. Kemerosotan yang terjadi di berbagai negara Timur Tengah bukan karena Islamnya, tetapi karena mereka meninggalkan syariat Islam dan menggunakan sistem sekuler sebagai pandangan hidup mereka.

Sedangkan sistem sekuler merupakan buatan akal manusia yang lemah, serba terbatas, dan membutuhkan orang lain. Pantas saja jika selama seratus tahun ini negara-negara di Timur Tengah yang dulunya adalah peradaban cemerlang kini kembali menjadi jahiliyah karena dampak dari sistem kufur ini.

Maka, hanya dengan menerapkan kembali syariat Islam secara kâffah dalam kehidupan, peradaban yang cemerlang akan terwujud.

Amirul Mukminin Umar bin al-Khaththab RA berkata:

لَوْ مَاتَ جَمَلٌ فِي عَمَلِي ضِيَاعًا، خَشِيتُ أَنْ يَسْأَلَنِي اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْهُ
"Seandainya ada seekor unta mati di wilayah tugasku karena terlantar, aku khawatir Allah Yang Mahasuci dan Mahatinggi akan menanyai aku tentang hal itu." (Ibnu Hajar, Al-Mathaalib al-‘Aaliyyah, 15/700, Maktabah Syamilah).

Wallahu A'lam Bisshawab

Posting Komentar

0 Komentar