PANCASILA PRODUK PENGKHIANATAN?


Oleh: Nasrudin Joha
Pengamat Politik

Dalam wacana di Grup WA pada artikel 'dalam memaknai Khilafah' ada anggota grup yang menuntut ketaatan dan kesetiaan pada kesepakatan negara. Penulis kemudian bertanya: Kesepakatan apa yang harus diikuti dalam sumpah tersebut?

Jika Pancasila hari ini adalah produk 18 Agustus 1945, apa arti dari Pancasila 18 Agustus yang disepakati para Ulama? Bukankah ulama pendahulu setuju dengan hukum Syariah dalam Piagam Jakarta? Nah, "Piagam Jakarta" kekurangan tujuh karakter, yang awalnya dirundingkan kemudian dihapus secara sepihak, bukankah ini sebuah pengkhianatan?

Bagaimana umat Islam disuruh untuk patuh dan setia pada produk pengkhianatan? Bukankah hukuman dari pengkhianatan adalah ditebas bukan malah masyarakat dipertanyakan tentang kesetiaan dan ketaatan?

Kalau menuntut kesetiaan dan ketaatan pada Pancasila dan UUD 1945, bukankah itu sendiri sudah diubah? Lantas, loyalitas seperti apa yang harus diberikan pada produk revisi?

Anda menuduh amandemen itu sebagai prilaku pengkhianat. Artinya, Anda mengakui pengkhianatan. Jadi mengapa mempertahankan warisan pengkhianatan?

Saya harap, kita semua berpikiran terbuka. Bertukar argumen dalam diskusi. Saya menyebut Pancasila sebagai utopia bukan tanpa alasan. Jadi, Anda ingin saya patuh, setia pada Pancasila, padahal dalam sejarah Pancasila ada pengkhianatan.

Coba kita berpikir jujur, apakah negara ini akan melanggengkan sekularisme kapitalis? Entah berlabel Pancasila atau tidak, faktanya negara ini sekuler.

Sementara sebagai ummat Muslim, kami dilarang menjadi sekuler dan liberal. Kita harus terikat oleh hukum Syariah. Jika ada komitmen kesetiaan dan ketaatan, tentunya hanya dipersembahkan kepada syariat Islam, kepada Allah ď·».

Saya senang saya bisa melakukan tukar pendapat dan pikiran disini. Jangan sampai membuat kita masing-masing berasumsi apa yang dipikirkan orang lain.

Mungkin, kita setuju dengan isu ketidakadilan dan melawannya. Namun, solusi kami belum satu. Ada yang ingin kembali ke UUD 45 yang asli, ada yang ingin membuka Kongres, dan ada yang menunggu pemilihan presiden 2024. Saya menawarkan solusi kepada Khilafah.

Untuk sebuah gerakan yang sinergis, tentu diperlukan diskusi untuk memahami visi yang diberikan. Kerja sama tidak mungkin terjadi tanpa visi bersama.

Oleh karena itu, tampaknya Khilafah harus lebih diperbincangkan. Dengan cara ini saya bisa menjelaskan visi Khilafah dan Anda mengerti apa itu Khilafah. Tentang pilihan perjuangan? Silahkan terserah Anda.

Posting Komentar

0 Komentar