KHILAFAH KEMBALI MENJADI KAMBING HITAM PADA AJANG PILPRES 2024


Oleh: Nasrudin Joha
Jurnalis Lepas

Apa sebetulnya salah Khilafah pada negeri ini? Padahal 350 tahun Indonesia dijajah Belanda, ketika merdeka dikendalikan Sukarno pada era Orde Lama, lalu ketika Orde Baru di bawah kendali Suharto, bukan Khilafah. Lalu kenapa Khilafah selalu disalahkan atas masalah yang terjadi di negeri ini?

Bahkan pada tahun politik, Khilafah sering menjadi kambing hitam dalam pernyataan politikus, seperti yang disampaikan Jhon Sitorus loyalis Ganjar Pranowo.

Hitam putih, menggambarkan sifat Ganjar Pranowo yang tegak lurus dan selalu konsisten terhadap UUD 1945, NKRI dan Pancasila. Bukan khilafah, bukan pula Orde Baru, bukan pula kaki tangan asing dan kelompok-kelompok radikal. Tegas tanpa syarat, NKRI harga mati,” ungkap Jhon Sitorus pada akun Twitternya, Jumat, (21/7/2023).

Kenyataannya negara saat ini mengalami kekacauan, alam rusak, korupsi, nepotisme, hutang membengkak, tambang dikuasai asing-aseng penyebabnya karena Indonesia dibawah kendali Jokowi. Bukan Khilafah.

Faktanya, negeri ini belum pernah sama sekali dikuasai Khilafah dan menerapkan syariat Islam secara Kaffah. Jadi sangat keliru jika menyalahkan Khilafah dan membuat narasi yang seolah-olah semua masalah negeri ini salah Khilafah.

Tapi lucunya, pada musim Pilpres 2024 ini masih ada saja yang jualan narasi negatif soal Khilafah separti Jhon Sitorus. Kemudian dengan bangganya mengaitkan identitas Bacapres tersebut dengan Khilafah.

Dari pernyataan Jhon Sitorus, kemudian muncul pertanyaan. Apa sebetulnya NKRI harga mati? Jika maksud NKRI harga mati adalah negara tanpa korupsi, maka pertanyaannya adalah pada kasus korupsi e-KTP yang menerima uang korupsi itu Khilafah atau Ganjar Pranowo?

Apa maksud NKRI harga mati itu? Apa itu hobi nonton video bokep, seperti Ganjar Pranowo?

Apa maksud NKRI harga mati itu? Apa bertindak brutal kepada Warga Desa yang ada di Wadas, kecamatan Bener, Purworejo?

Apa maksud NKRI harga mati itu? Apakah kemiskinan parah yang terus dipertahankan oleh Ganjar Pranowo, selaku Gubernur Jawa Tengah?

Apa maksud NKRI harga mati itu? Apakah jogging ke Jakarta, lalu mengomentari pemerintahan DKI Jakarta, sok seperti Presiden saja, padahal Jawa Tengah masih kacau dan berantakan?

Seharusnya Jhon Sitorus, jika ingin kampanyekan Ganjar Pranowo kampanye saja. Jangan justru menebar fitnah pada ajaran Islam yaitu Khilafah. Kampanye saja dengan narasi 'Ganjar akan meresmikan BokepNesia sebagai ajang memajukan perBokepan di Indonesia'. Ga usah bawa-bawa narasi Khilafah.

Penulis kembali tegaskan, semua kerusakan yang terjadi pada negeri ini bukan tanggungjawab Khilafah. Melainkan tanggungjawab pemimpin dan politisi yang mengelola negeri ini. Silakan tanya pada mereka, kenapa mereka korupsi. Cecarlah mereka semua, mengapa mereka berkhianat pada NKRI.

Jangan buruk muka, cermin dibelah.

Posting Komentar

0 Komentar