
Oleh: Lia Herasusanti
Sahabat Surga Cinta Qur'an
Enak banget ya kalau manusia bisa buat hukum sendiri. Semuanya bisa diatur sesuai kepentingan pembuat hukum. Ada yang tadinya di vonis hukum mati, eh, ternyata dirubah jadi seumur hidup. Itupun masih bisa di nego. Remisilah, atau berkelakuan baik lah. Ujungnya keluar tahanan lebih cepat dari putusan. Hadeuh, cape deh!
Kadang suka ga habis pikir, kenapa manusia masih mau bertahan dengan sistem hukum manusia ini (demokrasi sekuler). Padahal sudah nyata, banyak kasus yang mengakibatkan kita sebagai manusia menjadi korban aturan manusia lain.
Berbeda jika hukum itu datang dari Allah ï·». Allah Sang Pencipta manusia, maka hukum-Nya bebas dari kepentingan manusia. Murni untuk mengatur manusia agar hidup dalam keteraturan sesuai dengan fitrahnya. Makanya dalam sistem Islam, Allah ï·» memberi hukuman, pembunuh harus dibunuh lagi. Pencuri dipotong tangannya. Kalau begini ceritanya, kapoklah para pembunuh dan maling-maling uang rakyat itu.
Dan yang pasti, sesuai fitrah manusia. Kebayang ya perasaan keluarga dari korban yang dibunuh. Marah, dendam, eh ternyata pembunuhnya cuma dipenjara. Dendamnya bisa berkepanjangan kalau begitu. Tapi jika si pelaku dibunuh, berakhirlah rasa marah dan dendam itu.
Efeknya untuk manusia yang melihat hukuman itu, mikir seribu kali sebelum seenaknya menghilangkan nyawa manusia. Kriminalitas akan turun secara drastis.
Dan bagi si pelakupun, ia menjadi tenang. Kenapa? karena jika ia telah dihukum di dunia, maka di akhirat, hukuman atas perbuatannya itu sudah dihapus.
Beda dengan kasus yang baru itu, karena saat ini sistemnya masih sistem sekuler, bisa jadi dia merasa menang di dunia, tapi hati-hati, di akhirat nanti, balasan sesungguhnya sedang menanti.
Tunggu aja!
Dalam Al-Qur'an surat Al Ahzab ayat 2 menerangkan:
Ùˆَاتَّبِعْ Ù…َا ÙŠُÙˆØَÙ‰ٰ Ø¥ِÙ„َÙŠْÙƒَ Ù…ِÙ†ْ رَبِّÙƒَ ۚ Ø¥ِÙ†َّ اللَّÙ‡َ Ùƒَانَ بِÙ…َا تَعْÙ…َÙ„ُونَ Ø®َبِيرًا
"dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan"

0 Komentar