HILANGNYA KEPERCAYAAN RAKYAT PADA PENGUASA


Oleh: Lia Herasusanti
Sahabat Surga Cinta Qur'an

Pernah terbersit dipikiran, kenapa sih akhir-akhir ini berita polusi udara ramai sekali. Sampai dibuat peringkatnya, 10 tempat dengan tingkat polusi tertinggi. Padahal seingat ku, kondisi seperti ini tidak luar biasa. Pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Dan saat itu, semuanya biasa-biasa saja.

Hari ini, lewat di beranda, video yang memperlihatkan Jakarta dari pesawat. Di video tersebut diperlihatkan, sumber kabut putih yang menyelimuti kota Jakarta ternyata dari asap pembakaran di sekitar Jakarta. Artinya, polusi bukan berasal dari knalpot kendaraan saja.

Wajarlah jika kemudian, dalam komentar video itu, ramai netizen berkomentar bahwa isu polusi itu merupakan cara pihak-pihak tertentu untuk menghilangkan pertalite sebagai BBM subsidi masyarakat atau upaya untuk menggiring masyarakat beralih dari kendaraan berbahan bakar BBM kepada kendaraan listrik.

Ternyata apa yang dipikirkan netizen, sama dengan yang terbersit dipikiran ku. Apakah sudah sebegitu hilangnya kepercayaan masyarakat pada penguasa di sistem saat ini? Sehingga selalu curiga pada kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan? Atau apakah memang di sistem saat ini terbuka peluang bagi 'oknum penguasa' yang memanfaatkan setiap kebijakan untuk kepentingannya sendiri?

Jika memang kepercayaan terhadap penguasa maupun sistemnya telah hilang, bukankah artinya sudah waktunya rakyat mencari sistem alternatif? Sistem yang menjaga penguasanya selalu amanah karena diikat oleh ketakwaan. Yang menjalankan tugasnya sebagai pelayan rakyat dan siap menjadi perisai rakyat dalam situasi-situasi genting. Yang akan membawa rakyat pada perubahan hakiki, karena bukan hanya mendapat kebaikan di dunia, tapi juga kebaikan di akhirat.

Sistem itu adalah sistem khilafah. Dalam Al-Qur'an surat Maryam ayat 76 menerangkan:

ÙˆَÙŠَزِيدُ اللَّÙ‡ُ الَّذِينَ اهْتَدَÙˆْا Ù‡ُدًÙ‰ ۗ ÙˆَالْبَاقِÙŠَاتُ الصَّالِØ­َاتُ Ø®َÙŠْرٌ عِÙ†ْدَ رَبِّÙƒَ Ø«َÙˆَابًا ÙˆَØ®َÙŠْرٌ Ù…َرَدًّا
"Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya"

Posting Komentar

0 Komentar