
Oleh: Nasrudin Joha
Jurnalis Lepas
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan dukungannya terhadap Israel pada perang melawan Hamas. Biden bahkan menyebut serangan Hamas itu sebagai tindakan teroris.
Pada pidatonya di Gedung Putih, Biden juga mengatakan telah berbicara dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu soal dukungannya.
"Saya mengatakan kepadanya (Netanyahu) bahwa Amerika Serikat mendukung rakyat Israel dalam menghadapi serangan teroris ini," kata Joe Biden dalam pidatonya, dilansir dari AFP, Minggu, 8 Oktober 2023.
Menanggapi pernyataan tersebut sastrawan politik Ahmad Khozinudin memberikan tanggapan tegas terhadap pernyataan AS dan mengungkapkan bahwa AS adalah biangnya teroris.
"Kepada Joe Biden, Presiden Biangnya Negara Teroris Amerika, dengarkanlah! Kami tetap akan mendukung, menyokong, mendoakan bahkan membanggakan saudara kami Hamas dan Rakyat Palestina, yang terus berjuang melawan teroris binaan Amerika, yaitu teroris Israel." tulis Ahmad Khozinudin pada kanal Youtubenya.
Ahmad Khozinudin mengungkapkan bahwa dirinya dan mayoritas umat Islam tidak akan tertipu dengan ujaran teroris yang disematkan oleh AS kepada para pejuang Palestina dalam perlawanan mereka terhadap penjajahan Israel.
"Bagi kami, Hamas dan rakyat Palestina adalah pahlawan, pejuang, para mujahid Fillah. Berkat perjuangan mereka yang terus mempertahankan Al Aqsa, kami masih berdiri tegak dan memiliki kebanggaan sebagai umat Islam," ungkapnya.
Dalam tulisannya, Ahmad Khozinudin juga mengingatkan bahwa Amerika memiliki niatan politik terhadap eksistensi Israel, yaitu:
- Dalam rangka menciptakan lingkaran ketakutan dan kekhawatiran dikalangan bangsa arab, sehingga mereka akan terus memperkuat pertahanan dengan melakukan import senjata, yang seluruh senjata dan alutsita itu disediakan oleh Amerika. Jadi, Israel sengaja ditanam di timur Tengah untuk menciptakan market senjata dan alutsita bagi industri pertahanan Amerika.
Dalam konteks eksport senjata ini, Amerika meletakan asas perdagangan alutsita diatas kaidah 'senjata yang dijual, tidak boleh lebih canggih dari senjata yang dimiliki Amerika'.Jadi, meskipun bangsa arab, negara timur Tengah import senjata masif kepada Amerika, tetap saja kekuatannya dibawah kendali Amerika. Sehingga, Amerika dapat memastikan senjata yang dijual ke kawasan Arab adalan senjata untuk berperang sesama orang arab, bukan untuk melawan Amerika.Karena itulah, kekuatan militer Arab Saudi tidak akan digunakan untuk membombardir Israel. Tapi malah digunakan untuk membombardir kaum muslimin di Yaman, dengan dalih memerangi kaum Syi'ah Houti di Yaman.
- Menciptakan legitimasi intervensi kawasan, dengan dalih menjaga stabilitas internasional, untuk tujuan penguasaan bahan baku, pasar dan kontrol atas lalu lalang perlintasan barang dan orang.
Dengan memelihara Israel, membiarkan Israel terus membantai rakyat Palestina, Amerika mendapatkan legitimasi untuk intervensi kawasan dengan pasukan militernya. Seluruh negara di dunia dibodoh-bodohi untuk menjadi tentara perdamaian dibawah PBB, padahal sejatinya berada dibawah kendali Amerika.Dengan kontrol kawasan berdalih menjaga stabilitas dan keamanan internasional, Amerika menguasai seluruh bahan baku (terutama minyak), merket timur tengah, hingga kontrol terhadap lalu lintas orang dan barang.Amerika bisa menetapkan tarif perdagangan, dari dan keluar masuk wilayah yang dikontrol. Amerika bisa menetapkan, siapa penjual siapa pembeli, dan mengambil jatah preman dari setiap transaksi perdagangan di kawasan.Semua itu tidak mungkin terwujud, kecuali Amerika harus terus memelihara negara teroris Israel. Peran Israel, adalah untuk menciptakan kondisi genting di kawasan sebagai justifikasi intervensi Amerika.
- Tujuan ketiga adalah karena Amerika memiliki justifikasi berada di kawasan, bahkan membangun sejumlah pangkalan militer di kawasan, Amerika dapat mengawasi dari jarak dekat dan dengan kaca pembesar memantau geliat kebangkitan Islam dengan indikasi tegaknya Daulah Khilafah. Amerika, terus berusaha mengontrol agar Khilafah tidak berdiri dan mengambil alih dunia dari Amerika, seandainya Amerika mampu.
Lagi-lagi, Israel yang disebut melawan teroris Hamas, adalah kata kunci untuk mendeteksi dan mengantisipasi, bahkan membasmi setiap benih kebangkitan Khilafah. Karena Israel, adalah prajurit Amerika di garis depan dalam medan pertempuran timur tengah.Jika Australia mengambil peran sebagai sherifnya Amerika di negara kawasan Asia timur dan tenggara hingga Australia, maka Israel secara de facto adalah tentara Amerika di garis depan medan pertempuran. Karena itu, Amerika akan menyokong penuh Israel, karena Israel menjalankan visi imperialisme Amerika di negara kawasan Timur Tengah.
Dari ketiga poin tersebut Ahmad Khozinudin kembali mengingatkan kepada umat Islam bahwa teroris sesungguhnya adalah Amerika dan Israel yang telah berlumuran darah kaum muslimin, kemudian mereka menuduh para pejuang Hamas sebagai teroris dan menghasut seluruh dunia untuk ikut melawannya.
Oleh karena itu Ahmad Khozinudin meminta umat muslim untuk sadar dan memperlakukan AS dan Israel sebagai musuh.
"Sungguh, Amerika dan Israel hanya bisa ditundukan dengan kekuatan umat Islam yang bersatu dibawah naungan Daulah Khilafah. Karena itu, dukung perjuangan Hamas dan saudara Muslim Palestina, dengan melipatgandakan perjuangan untuk menegakkan Khilafah. Allahu Akbar!," pungkasnya.

0 Komentar