
Oleh: Lia Herasusanti
Penulis Lepas
Pagi ini ikut menghadiri pernikahan putrinya sahabatku. Dan ternyata yang memberikan tausiah pernikahannya adalah Ustadz MR Kurnia, yang juga memberikan tausiah saat pernikahanku 22 tahun yang lalu. Masya Allah.
Ada beberapa pesan dari tausiah beliau tentang pernikahan. Diantaranya,
1. Pernikahan adalah ibadah terlama, sepanjang hayat, setiap detik, setiap penggalan waktu. Maka butuh persiapan serta kesabaran dalam menghadapinya.
Patokan yang harus dipegang agar rumah tangga selamat sebagaimana hadits Rasulullah ﷺ. “Wanita dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, karena kecantikannya, karena nasabnya dan karena agamanya. Maka menangkan pilihan yang terakhir (faktor agamanya) semoga kebahagiaan ada dalam genggaman Anda.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Nasa’i).
Rasulullah ﷺ mengajarkan bagi kita agar menjadikan agama sebagai pegangan termasuk dalam berumah tangga. Karena saat berpegang pada petunjuk Allah, maka tak ada kekhawatiran, hati akan menjadi tenang dan tidak akan bersedih. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 38:
قُلْنَا اهْبِطُوْا مِنْهَا جَمِيْعًا ۚ فَاِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّيْ هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
Kami berfirman: "Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".
2. Pernikahan laksana berlayar di tengah bahtera. Ketika berlayar, harus jelas arah mana yang akan dituju. Tujuan rumah tangga haruslah masuk surga bersama. Bersama pasangan, anak-anak, mertua, saudara dan orang-orang di sekeliling kita. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an surat Ar Rad ayat 23:
جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍۚ
"(Yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu,"
Jika masuk surga bersama adalah tujuan jangka panjang, maka tujuan jangka pendek sendiri adalah sesuai do'a yang dipanjatkan saat berlangsungnya pernikahan,
بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ
Artinya: "Semoga Allah memberkahi engkau dalam segala hal (yang baik) dan mempersatukan kamu berdua dalam kebaikan."
Artinya, tujuan pernikahan ini adalah untuk tercapainya keberkahan. Maksudnya bertambahnya kebaikan. Berkah Allah yang tak terbatas. Istri yang berkah adalah istri yang memberikan kebaikan, suami yang berkah adalah suami yang memberikan kebaikan. Anak yang berkah adalah anak yang memberi kebaikan. Demikian pula untuk yang lainnya.
Dan kunci keberkahan ini adalah taat. Karena ketaatan inilah yang mendatangkan berkah. Dan ternyata ketaatan dan kebaikan ini bukan hanya mendatangkan keberkahan tapi juga kesalehan.
Maka rumusnya dalam berumah tangga adalah ketaatan, keberkahan, kebaikan dan membawa pada kesalehan menuju surga-Nya Allah. Insya Allah.
3. Tanamkan juga dalam kehidupan berumah tangga ini keinginan masuk surga bersama-sama dengan umat Rasulullah ﷺ. Maka jadikanlah keluarga itu adalah keluarga dakwah. Karena sejatinya setiap orang itu merugi, kecuali mereka yang beriman, taat dan beramal sholih, dan saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran.
Al-Qur'an surat Al Asr ayat 1-3:
وَالۡعَصۡرِۙ اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.
Semoga Allah ﷻ mudahkan keluarga-keluarga muslim menjalankan tausiah yang beliau sampaikan. Aamiin~
0 Komentar