
Oleh: Ummu Hafidz
Penulis Lepas
Sekitar 60 persen obat-obatan esensial dan 83 persen pasokan medis di Gaza - Palestina telah habis akibat perang yang terus berkecamuk serta kontrol dan penutupan perbatasan oleh Israel, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada Sabtu. Dikutip dari antaranews.com Minggu, 24/08/2024.
Israel terus melancarkan serangan di Jalur Gaza, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera. Serangan tersebut telah menyebabkan lebih dari 40.300 kematian warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta lebih dari 93.300 luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade yang berlangsung di Gaza telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, obat-obatan dan meninggalkan sebagian besar wilayah dalam kondisi hancur.
Dalam Mahkamah Internasional, Israel menghadapi tuduhan genosida dan Mahkamah telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah bagian selatan, di mana lebih dari satu juta warga Palestina berlindung, namun daerah tersebut tetap diserang pada 6 Mei.
Ironisnya, sampai hari ini dunia masih belum mampu mendamaikan perang ini. Sementara serangan yang di lakukan oleh Israel masih terus berlanjut dan korban terus bertambah, apa lagi ketersediaan obat-obatan semakin menipis bahkan habis.
Bagaimana solusi tuntas masalah ini?
Islam adalah agama rahmatan Lil'alamin yaitu rahmat bagi seluruh alam. Islam punya solusi untuk setiap problematika kehidupan. Allah ﷻ berfirman dalam Qur'an surat Al Baqarah ayat 216:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Dan juga dalam QS. Al-Hajj Ayat 39:
اُذِنَ لِلَّذِيْنَ يُقَاتَلُوْنَ بِاَنَّهُمْ ظُلِمُوْاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى نَصْرِهِمْ لَقَدِيْرٌۙ ٣٩
Artinya: Diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi karena sesungguhnya mereka dizalimi. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuasa membela mereka.
Kenapa sampai saat ini Palestina masih kalah dalam berperang?
Jawabannya adalah karena saat ini ideologi Islam hanya diemban oleh individu dan kelompok saja. Sehingga tidak mampu melawan ideologi lain yang bersatu untuk kepentingan mereka dalam menghancurkan kiblat pertama kaum muslim yaitu Al Aqsa yang berada di Palestina.
Keinginan untuk jihad hanya ada pada individu tanpa adanya Khalifah yang melindungi sebagai pemimpin dalam sebuah Daulah. Karena saat ini sistem yang diemban di berbagai negara adalah komunis (tidak percaya adanya pencipta) dan kapitalis sekuler (pemisahan agama dari kehidupan). Membuat umat jauh dari ajaran agama. Mirisnya agama dianggap hanya sebagai ritual ibadah saja. Bahkan sebagian umat Islam terkena penyakit wahn yaitu cinta akan dunia dan takut mati.
Selain itu, umat Islam juga dibatasi oleh sekat imajiner antar negara (nasionalisme) yang dibuat oleh musuh Islam agar umat mudah dihancurkan tanpa mereka sadari. Sedangkan ideologi yang diemban menjauhkan umat dengan aturan pencipta, sehingga mereka tidak tahu cara melawan musuh yang sesuai syariat.
Masalah ini hanya akan selesai jika Islam diemban sebagai ideologi oleh seluruh kaum muslim. Sehingga tidak ada lagi sekat antara kaum muslim diseluruh dunia. Sehingga Khalifah bisa memerintahkan agar umat bersatu dan berjihad melawan musuh. Maka hanya dengan tegaknya Daulah Islam (Khilafah) sajalah Palestina akan merdeka. Insyaa Allah.
Allah berfirman dalan Qur'an surat Al Fath: 28:
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا
Artinya: Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (QS. Al Fath: 28).
Wallohu'alam bissowab.

0 Komentar