
Oleh: Rika Dwi Ningsih
Penulis Lepas
Pengertian ta'aruf, ta'aruf adalah proses perkenalan antara laki-laki dan perempuan dalam Islam dengan tujuan menikah. Berbeda dengan pacaran yang didominasi unsur emosional dan sering kali melibatkan aktivitas yang tidak sesuai dengan syariat Islam, ta'aruf menekankan keseriusan dan keberkahan dalam membangun rumah tangga.
Perbedaan Ta'aruf dan Pacaran
Pacaran sering dianggap sebagai cara untuk mengenal calon pasangan, tetapi dalam praktiknya justru banyak yang tidak berakhir dalam pernikahan. Sebaliknya, ta'aruf memiliki mekanisme yang lebih terstruktur:
- Tidak ada khalwat (berdua-duaan): Interaksi antara calon pasangan dilakukan dengan pendamping, seperti wali atau keluarga.
- Komunikasi yang terbatas dan fokus: Tidak ada interaksi berlebihan, hanya membahas hal-hal penting terkait visi pernikahan.
- Mengutamakan keseriusan: Tujuan utama ta'aruf adalah menikah, bukan sekadar menjalin hubungan.
Proses Ta'aruf yang Benar
Agar ta'aruf berjalan dengan baik dan sesuai syariat, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan:
- Niat yang Lurus: Ta'aruf dilakukan dengan niat mencari pasangan yang diridhai Allah, bukan sekadar mencari pasangan untuk bersenang-senang.
- Meminta Bantuan Orang yang Dipercaya: Bisa melalui wali, guru agama, atau teman yang memahami konsep ta'aruf.
- Pertemuan dengan Pendamping: Calon pasangan boleh bertemu, tetapi dalam kondisi yang diawasi, misalnya di hadapan keluarga atau wali.
- Mengenal Lebih Dalam melalui CV dan Tanya Jawab: Bertukar informasi tentang latar belakang, visi hidup, prinsip agama, dan kesiapan menikah.
- Melihat (Nadhor) dengan Tujuan Meyakinkan: Dalam Islam, laki-laki dianjurkan melihat calon istrinya untuk memastikan ada ketertarikan sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya.
- Istikharah untuk Memohon Petunjuk Allah: Setelah mengenal calon pasangan, lakukan salat istikharah agar Allah memberi petunjuk apakah hubungan ini yang terbaik atau tidak.
- Khitbah (Lamaran) dan Persiapan Pernikahan: Jika sudah mantap, calon mempelai pria menyampaikan lamaran resmi kepada wali perempuan.
Tantangan dan Stigma Ta'aruf
Banyak orang menganggap ta'aruf sebagai sesuatu yang menakutkan, bahkan ada yang menyamakannya dengan perjodohan paksa. Padahal, dalam Islam, perempuan tetap memiliki hak penuh untuk menerima atau menolak calon pasangannya. Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa ta'aruf tidak memberikan waktu yang cukup untuk mengenal pasangan. Namun, dengan komunikasi yang baik dan keterlibatan keluarga, hal ini bisa diminimalisir.
Risiko dalam Ta'aruf dan Cara Menghindarinya
Meski memiliki banyak kelebihan, ta'aruf tetap memiliki tantangan yang harus diwaspadai:
- Adanya pihak yang menyalahgunakan konsep ta'aruf: Misalnya, seseorang berpura-pura ta'aruf tetapi sebenarnya hanya ingin mencari kesenangan.
- Kurangnya keterbukaan dalam memberikan informasi penting: Misalnya, menyembunyikan masalah kesehatan atau keuangan.
- Ketidaksiapan mental dan finansial: Ta'aruf bukan hanya sekadar proses mengenal, tetapi juga kesiapan untuk berumah tangga.
Cara menghindarinya adalah dengan memastikan keterlibatan keluarga dan wali, serta melakukan pengecekan latar belakang calon pasangan dengan bijak.
Kesimpulan
Ta'aruf adalah solusi islami dalam mencari pasangan hidup dengan cara yang halal dan berkah. Proses ini memberikan keseimbangan antara mengenal calon pasangan dengan tetap menjaga batasan syariat. Dengan niat yang benar, bimbingan orang yang terpercaya, serta doa dan usaha yang maksimal, insyaAllah ta'aruf bisa menjadi jalan menuju pernikahan yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
0 Komentar