
Oleh: Zia Al-Fatih
Penulis Lepas
Dunia saat ini sedang mengalami krisis multidimensional yang mencakup aspek politik, ekonomi, dan sosial. Negara-negara besar terus berusaha mempertahankan dominasi mereka, sementara dunia Islam masih berada dalam kondisi perpecahan dan ketidakstabilan. Dalam situasi ini, seruan untuk kembali pada Khilafah semakin menggema sebagai satu-satunya solusi yang dapat menyatukan umat Islam dan membebaskan mereka dari cengkeraman sistem kapitalisme yang menindas.
Dominasi Negara-negara Besar dan Kepentingan Geopolitik
Amerika Serikat dan sekutunya di Barat terus menggunakan berbagai cara untuk mempertahankan hegemoni global mereka. Melalui perang ekonomi, sanksi, dan intervensi militer, mereka berusaha mengontrol sumber daya dan kebijakan negara-negara Muslim. Konflik di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Selatan tidak lepas dari skenario besar ini, di mana umat Islam terus menjadi korban kepentingan politik global.
Di sisi lain, Rusia dan Cina juga memainkan peran mereka dalam percaturan geopolitik. Rusia, dengan kepentingannya di Timur Tengah, berusaha menancapkan pengaruhnya di Suriah dan negara-negara sekitarnya. Sementara itu, Cina menggunakan strategi ekonomi melalui proyek "Belt and Road Initiative" untuk memperluas pengaruhnya ke dunia Islam.
Krisis di Dunia Islam: Perpecahan dan Ketidakstabilan
Dunia Islam saat ini terpecah ke dalam berbagai negara yang berbasis nasionalisme, sebuah konsep asing yang ditanamkan oleh kolonialisme Barat. Perpecahan ini semakin diperparah dengan kepemimpinan yang tunduk pada kepentingan asing dan tidak mampu melindungi umat Islam dari ancaman eksternal. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh para penguasa Muslim saat ini justru semakin menambah penderitaan rakyat, mulai dari kebijakan ekonomi neoliberal hingga normalisasi hubungan dengan penjajah.
Selain itu, konflik internal terus terjadi, baik dalam bentuk perang saudara, sektarianisme, maupun ketidakstabilan politik. Dari Palestina yang terus berjuang melawan penjajahan Israel hingga krisis di Yaman, Suriah, dan Afghanistan, umat Islam terus menjadi sasaran eksploitasi dan penindasan tanpa adanya perisai yang melindungi mereka.
Solusi Islam: Kembali pada Khilafah
Di tengah keterpurukan ini, seruan untuk menegakkan kembali Khilafah semakin menguat. Sistem Khilafah bukan hanya sekadar impian, tetapi sebuah kewajiban yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Dengan adanya Khilafah, umat Islam akan memiliki kepemimpinan yang mampu menyatukan mereka di bawah satu bendera, melindungi sumber daya alam mereka, serta membangun sistem ekonomi yang adil berbasis syariah.
Khilafah akan menjadi solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh dunia Islam, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga keamanan. Dengan menerapkan hukum Islam secara kaffah, umat Islam akan terbebas dari dominasi negara-negara imperialis dan dapat berdiri sebagai kekuatan global yang berdaulat.
Kesimpulan
Dunia saat ini sedang berada di persimpangan jalan. Krisis yang terjadi bukan sekadar peristiwa biasa, tetapi bagian dari rencana besar yang mengarah pada perubahan besar di dunia Islam. Saatnya umat Islam menyadari bahwa tidak ada solusi lain selain kembali kepada sistem Islam yang sesungguhnya, yaitu Khilafah. Dengan bersatu dan berjuang bersama, umat Islam dapat membebaskan diri dari penjajahan modern dan membangun kembali kejayaan peradaban Islam yang pernah menerangi dunia.
Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ
“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang zalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian.” Beliau kemudian diam. (HR Ahmad dan Al-Bazar).
Wallahu a'lam bishawab.
0 Komentar