KAPITALISME GAGAL MENJAMIN KUALITAS GIZI GENERASI, ISLAM SOLUSI HAKIKI


Oleh: Ina Ariani
Aktivis Muslimah

Ironi memang, di negeri yang kaya akan sumber daya alam, namun banyak rakyatnya masih hidup dalam kemiskinan, dan negara pun gagal melindungi kebutuhan gizi rakyatnya. Diduga sebanyak 36 orang yang terdiri dari siswa dan guru Sekolah Bosowa Bina Insani, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, mengalami keracunan dan harus dilarikan ke beberapa rumah sakit. Informasi tersebut dibenarkan oleh Dandim 0606/Kota Bogor, Letkol Inf. Dwi Agung Prihanto. (tirto.id, 7 Mei 2025)

"Dari hasil perkembangan kasus keracunan makanan dari tanggal 7-9 Mei 2025, secara kumulatif tercatat korban sebanyak 210 orang. Diduga mereka mengalami keracunan akibat mengonsumsi makanan bergizi (MBG)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/5). (CNN Indonesia)

Alih-alih menyelesaikan permasalahan gizi rakyat melalui program makanan bergizi untuk anak-anak, justru muncul polemik baru yang semakin berkembang dari hari ke hari. Ada apa dengan negeri ini? Seperti yang terjadi di atas, banyak orang keracunan akibat makanan bergizi yang disediakan pemerintah. Fakta tersebut mungkin hanya sebagian kecil yang terpublikasi oleh media. Bagaimana kondisi di daerah lain? Apakah aman-aman saja dengan MBG?

Melansir dari BBC.com, 27 April 2024, ICW (Indonesia Corruption Watch) menyatakan bahwa hingga saat ini masih banyak masalah terkait MBG yang belum terselesaikan, antara lain keterlambatan pengiriman makanan, keterlibatan TNI dalam pelaksanaan MBG, kualitas makanan dan alat makan, dampak pada ekosistem sekolah, hingga distribusi pembayaran.

Bisa dibayangkan jika masalah tersebut tidak segera diatasi. Misalnya, "distribusi pembayaran" yang tersendat. Jika pembayaran terlambat, bagaimana pengelola MBG bisa bekerja maksimal? Bahan makanan tidak bisa dibeli dengan daun. Kemudian soal "kualitas makanan dan alat makan," pemilihan bahan makanan dan cara pengolahannya harus benar agar tidak terjadi keracunan.

Pemilihan alat makan juga berpengaruh pada kualitas makanan. Jika makanan dimasak sejak dini hari dan baru diantar ke sekolah menjelang siang, bagaimana kondisinya? Sering kali, saat jam makan siang tiba, anak-anak di sekolah menemukan nasi mentah, lauk basi, atau bahkan ulat dalam makanan. Setelah pulang sekolah, banyak anak mengeluh sakit perut. Esok harinya, grup WhatsApp sekolah ramai dengan laporan anak-anak yang izin tidak masuk karena sakit perut. Apa kabar MBG Indonesia? Solusi komprehensif harus segera dicari.

Pada dasarnya, keracunan MBG di negeri ini terjadi akibat industri kapitalis yang lebih mengutamakan keuntungan daripada keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Negara berlepas tangan bahkan mengusulkan asuransi MBG, yang semakin menegaskan komersialisasi risiko tanpa solusi preventif. Beginilah sistem kapitalis sekuler bekerja – semua diukur dengan uang, termasuk kesehatan rakyatnya.

Negara yang menerapkan kapitalisme gagal menjamin kualitas gizi generasi. Pasar bebas membiarkan produk-produk berbahaya beredar luas tanpa pengawasan ketat. Kapitalisme juga gagal menyejahterakan rakyatnya, terbukti dari minimnya lapangan kerja.

Dalam sistem kapitalisme, negara hanya berperan sebagai regulator. Semua urusan ekonomi, sosial, pendidikan, hingga penyediaan lapangan kerja diserahkan pada individu dan masyarakat. Tidak ada tanggung jawab dari penguasa sebagaimana diatur dalam Islam, yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

Khilafah Islamiyah hadir sebagai solusi sistemik. Sistem ini mengatur ekonomi dan kehidupan rakyat berdasarkan syariat Islam yang berorientasi pada kemaslahatan. Khilafah bertanggung jawab penuh atas keamanan pangan dan gizi masyarakat, bukan diserahkan kepada mekanisme pasar atau korporasi.

Khilafah juga menjamin terbukanya lapangan kerja yang luas melalui pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan sektor produktif. Sumber daya alam adalah hak milik umum dan wajib dikelola oleh negara untuk memastikan manfaatnya tersebar merata bagi seluruh rakyat.

Pemerintah harus fokus pada pembangunan sektor riil seperti pertanian, perdagangan, dan industri. Tujuannya adalah menciptakan lapangan kerja luas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Individu, masyarakat, dan negara harus bersama-sama menerapkan hukum Islam secara menyeluruh. Hanya sistem Islam yang mampu menjamin kualitas gizi generasi di bawah naungan Daulah Khilafah yang dipimpin oleh seorang Khalifah.

Wallahualam bishawab.

Posting Komentar

0 Komentar