KRISIS GAZA: TANDA-TANDA KEBANGKITAN UMAT DI TENGAH RUNTUHNYA HEGEMONI BARAT


Oleh: Neneng Sriwidianti
Pengasuh Majelis Taklim

Ketika dunia menyaksikan penderitaan yang terus berlangsung di Gaza, banyak yang mengira umat Islam akan semakin tenggelam dalam keputusasaan dan kebinasaan. Serangan demi serangan, blokade tanpa henti, serta diamnya dunia internasional menjadi simbol betapa lemahnya posisi umat Islam di mata kekuatan global. Namun, dari kehancuran itu justru muncul sinyal-sinyal kebangkitan yang tak bisa diabaikan. Umat Islam tidak mati. Ia hanya tertidur, dan kini mulai terjaga.

Baru-baru ini diselenggarakan sebuah konferensi dengan tema “Kemenangan Gaza adalah Tanggung Jawab Umat.” Konferensi ini diadakan di Istanbul, Turki, pada Sabtu, 26 April 2025. Acara ini diikuti oleh puluhan tokoh nasional, media, budayawan, aktivis sosial, serikat pekerja, intelektual, pemuda, serta lembaga-lembaga aktif dari sekitar 60 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. (SindoNews.com, 28/4/2025)


Lonceng Kematian Peradaban Barat

Aksi bela Palestina dan konferensi-konferensi yang digelar di berbagai tempat menuntut hal yang sama: pengiriman pasukan (jihad) dan perjuangan menegakkan khilafah. Hal ini membuat Barat semakin ketakutan dan terguncang. Oleh karena itu, Barat secara aktif melakukan berbagai langkah strategis untuk menghambat munculnya kembali kepemimpinan Islam (khilafah). Langkah-langkah tersebut antara lain:

Pertama, pengendalian narasi media. Barat mengontrol narasi media arus utama agar framing terhadap Gaza tetap berada dalam koridor “perang melawan terorisme” atau konflik antar dua pihak yang setara. Mereka berusaha meredam simpati dunia terhadap Palestina serta mencegah terbentuknya opini global tentang ketidakadilan sistemik terhadap umat Islam. Mereka juga memberi stigma terhadap kelompok atau ide yang menyerukan khilafah dengan label ekstremis atau radikal.

Kedua, stigmatisasi khilafah. Gagasan khilafah secara sistematis dikaitkan dengan kekerasan, kekacauan, atau terorisme melalui media dan kurikulum pendidikan. Tujuannya adalah menjauhkan umat Islam, terutama generasi muda, dari aspirasi terhadap sistem pemerintahan Islam yang utuh.

Ketiga, proyek Islam moderat. Melalui lembaga-lembaga internasional, Barat mendorong konsep “Islam moderat” yang memisahkan agama dari politik. Islam yang diterima adalah Islam yang spiritual dan privat, bukan yang mengatur negara, ekonomi, atau hubungan internasional. Ini bertujuan untuk mengebiri potensi Islam sebagai kekuatan ideologis dan politis.

Keempat, memecah belah umat. Barat memanfaatkan perbedaan mazhab, etnis, dan nasionalisme untuk terus memecah belah umat Islam, mencegah mereka membentuk satu kepemimpinan global. Isu-isu sektarian kerap dimunculkan untuk memalingkan umat dari isu utama yaitu penjajahan dan ketidakadilan global.

Musuh-musuh Islam menyadari bahwa krisis Gaza menjadi awal bangkitnya kesadaran umat akan wajib dan urgensinya menegakkan khilafah. Tegaknya kembali kepemimpinan Islam adalah ancaman serius bagi dominasi ideologi kapitalisme dan kepentingan-kepentingannya, sekaligus menjadi lonceng kematian bagi peradaban Barat serta menandai terbitnya kembali fajar khilafah.


Thariqah Umat

Meskipun tegaknya khilafah adalah janji Allah ﷻ dan bisyarah Rasulullah ﷺ, kewajiban para pengemban dakwah adalah memastikan dakwah tetap disuarakan. Umat perlu diajak untuk memahami pentingnya menegakkan kembali khilafah. Semua kalangan wajib dipahamkan tentang kewajiban mengangkat kembali kepemimpinan Islam, sehingga terbentuk opini umum yang lahir dari kesadaran kolektif.

Namun, satu-satunya jalan dakwah untuk mencapai tujuan agung ini wajib mengikuti metode dakwah Rasulullah ﷺ, yaitu melalui thariqah umat—dakwah penyadaran berbasis akidah hingga terbentuk dukungan kuat dari umat. Dukungan ini akan mendorong perubahan mendasar, yakni dibaiatnya seorang khalifah bagi seluruh umat Islam. Pada saat itu, Islam akan kembali memimpin dunia dengan keadilan, kemuliaan, dan keberkahan dari segala penjuru.

Maka, menunggu apa lagi? Janji Allah ﷻ dalam Al-Qur'an yang mulia adalah kebenaran. Umat harus bahu-membahu, melipatgandakan perjuangan untuk segera menegakkan kembali khilafah ala manhaj nubuwwah. Inilah satu-satunya solusi hakiki yang mampu membebaskan umat dari penjajahan dan penderitaan panjang yang terus berlangsung, termasuk yang kini melanda saudara-saudara kita di Gaza. Khilafah adalah institusi yang akan menjaga darah, kehormatan, dan kemuliaan umat Islam.

وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۖ
"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, ..." (TQS. An-Nur [24]: 55)

Wallahu a‘lam bishshawwab

Posting Komentar

0 Komentar