NETANYAHU-TRUMP: RAPUHNYA PERSATUAN MUSUH ISLAM


Oleh: Apt. Siti Nur Fadillah, S.Farm
Penulis Lepas

Sungguh Maha benar Allah atas segala firman-Nya. Firman yang telah ada sejak 14 abad lalu, tetapi kebenaran dan bukti nyatanya masih dapat kita saksikan hingga sekarang. Yaitu kebenaran tentang rapuhnya persatuan para musuh Allah, Israel, dan AS. Di depan media berlagak mesra, kenyataannya saling adu kepentingan saling menusuk dari belakang. Presiden AS Donald Trump telah memutus hubungan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Pemutusan hubungan ini diambil Trump karena yakin bahwa Netanyahu memanipulasinya. Ditambah kegagalan Netanyahu menyajikan rencana dan jadwal konkret mengenai Iran dan Houthi Yaman (Tempo, 11/05/2025).

Sedangkan pihak Israel juga kecewa terhadap masa jabatan kedua Trump. Sebab Netanyahu percaya bahwa AS akan sepenuhnya sejalan dengan kepentingan Israel. Kenyataannya Trump lebih memilih kepentingan Amerika daripada kepentingan Israel. Keputusan-keputusan AS semakin menjauh dari visi garis keras Israel (Republika, 09/05/2025). Berimbas pada hancurnya kepercayaan dan persatuan satu sama lain. Sungguh kabar gembira yang ditunggu-tunggu umat di tengah nestapa Palestina yang diciptakan keduanya.


Lemahnya Persatuan Israel dan AS

لَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ جَمِيْعًا اِلَّا فِيْ قُرًى مُّحَصَّنَةٍ اَوْ مِنْ وَّرَاۤءِ جُدُرٍۗ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيْدٌ ۗ تَحْسَبُهُمْ جَمِيْعًا وَّقُلُوْبُهُمْ شَتّٰىۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُوْنَۚ
Mereka tidak akan memerangi kamu (secara) bersama-sama, kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antar sesama mereka sangat hebat. Kamu mengira bahwa mereka itu bersatu, padahal hati mereka terpecah belah. Hal itu disebabkan mereka kaum yang tidak berakal.” (QS. Al-Hasyr: 14).

Dalam ayat ini Allah menjelaskan betapa lemahnya persatuan musuh-musuh Allah. Meskipun mereka sekuat tenaga berpura-pura bersatu untuk memusuhi Islam. Mereka sejatinya saling membenci dan memusuhi, hati mereka terpecah belah karena perbedaan keyakinan dan kehendak. Namun atas nama kemaslahatan dan kepentingan mereka berlagak rukun dan mesra. Inilah bukti bahwa ikatan kemaslahatan tidak lain adalah ikatan yang semu, tidak bisa dijadikan ikatan pemersatu manusia.

Syaikh Taqiyuddin dalam kitab Nidhomul Islam menjelaskan bahwa ikatan kemaslahatan hanya bersifat sementara. Ikatan itu muncul jika ada peluang tawar menawar dalam mewujudkan kepentingan. Hanya saja ketika kepentingan telah tercapai, ikatan ini akan hilang tak bersisa. Sederhananya, jika salah satu pihak tidak berguna lagi, pihak lain akan meninggalkan. Sama halnya yang terjadi dengan Israel dan AS. Begitu Israel tidak mampu memenuhi keinginan AS, Israel akan dibuang AS. Begitu juga sebaliknya.


Persatuan Hakiki Hanya dengan Islam

Di akhir surat Al-Haysr ayat 14 Allah menyebut perpecahan musuh Allah dikarenakan mereka tidak berakal. Hal ini benar adanya, sebab persatuan hakiki hanya dapat dicapai dengan akal. Manusia yang berakal akan berfikir bahwa persatuan bukan hanya tentang saling memanfaatkan, tetapi tentang kesatuan rasa dan keterpautan hati dalam akidah. Dibandingkan maslahat, tujuan persatuan dibawah akidah Islam jauh lebih tinggi. Tujuan utama persatuan adalah untuk meraih ridha Allah. Dimana tujuan ini tidak terbatas ruang dan wilayah. Selama akidah masih ada di dalam akal seorang Muslim, selama itu juga persatuan tetap ada.

Dan persatuan di bawah akidah Islam ini sudah dicontohkan Rasulullah 14 abad lalu dalam wujud Khilafah Islamiyah. Di mulai dari Madinah, Khilafah Islamiyah dapat menyatukan umat dari Makkah, Palestina, Suriah, Mesir, Yaman, hingga mencapai ⅔ dunia selama 1300 tahun. Khilafah mampu memimpin dunia, menjadi negara adidaya yang meninggikan kalimat Allah. Menjadi pelindung umat melalui penegakan jihad. Karena Allah sudah menjamin kemenangan melalui tangan-tangan kaum Muslim. Allah berfirman:

قَاتِلُوْهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ بِاَيْدِيْكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُوْرَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِيْنَۙ
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman”. (QS. At-Taubah: 14)

Maka dari itu, sebagai seorang Muslim kita harus menyeru saudara Muslim kita yang lain untuk kembali menegakkan Khilafah Islam sesuai yang dicontohkan Rasulullah ﷺ. Sebagai bentuk perlawanan kita terhadap hegemoni AS dan Israel. Serta menyelamatkan saudara kita yang teraniaya di Palestina.

Wallahu a’lam bishawab.

Posting Komentar

0 Komentar