
Oleh: Rianeu Novita A
Aktivis Dakwah Ramaja
Pendidikan merupakan dasar dalam membentuk peradaban, membangun karakter generasi dan menentukan arah suatu bangsa. Dalam Islam, pendidikan bukan sekadar sarana untuk memperoleh ilmu duniawi, tetapi juga untuk membina kepribadian Islam yang kokoh.
اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Namun, dalam sistem kapitalisme yang menguasai dunia hari ini, arah pendidikan telah bergeser jauh dari tujuan mulianya.
Fakta Pendidikan dalam Sistem Kapitalisme
- Komersialisasi Pendidikan
Pendidikan menjadi ladang bisnis yang menguntungkan. Institusi pendidikan swasta tumbuh pesat, dengan biaya yang hanya bisa dijangkau oleh kalangan tertentu. Pendidikan tinggi kerap dijadikan ajang investasi, bukan pelayanan publik.وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)Hadis ini menunjukkan bahwa mencari ilmu seharusnya dimudahkan, bukan dipersulit oleh biaya.
- Sekularisasi Kurikulum
Kurikulum dipisahkan dari nilai-nilai agama. Akibatnya, generasi dididik dengan paradigma materialistik, bukan spiritualistik. Pelajaran agama diperlakukan sebagai pelengkap formalitas, bukan sebagai pondasi berpikir.وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)Artinya, seluruh aktivitas, termasuk pendidikan, harus diarahkan untuk ibadah dan ketundukan kepada Allah.
- Pendidikan Berorientasi Pasar
Output pendidikan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan industri, bukan untuk membentuk insan berilmu yang bertakwa. Gelar dan keterampilan teknis lebih dihargai daripada akhlak dan integritas.مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu seharusnya yang diharap adalah wajah Allah, tetapi ia mempelajarinya hanyalah untuk mencari harta benda dunia, maka dia tidak akan mendapatkan wangi surga di hari kiamat.” (HR. Abu Daud no. 3664, Ibnu Majah no. 252 dan Ahmad 2: 338)
- Kesenjangan Akses Pendidikan
Di banyak negara, termasuk Indonesia, kualitas pendidikan sangat timpang. Daerah terpencil kekurangan fasilitas, guru, dan perhatian pemerintah, sementara kota besar dipenuhi sekolah elite.Masalah-masalah tersebut muncul karena pendidikan dikelola dalam kerangka sistem kapitalisme, yang menjadikan keuntungan materi sebagai tujuan utama. Kapitalisme memandang pendidikan sebagai komoditas, bukan hak dasar rakyat.Negara pun cenderung berlepas tangan dan menyerahkan tanggung jawab pendidikan kepada swasta, yang tentu saja bertujuan memperoleh profit. Selain itu, kapitalisme menegakkan sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) yang membuat nilai-nilai Islam terasing dalam dunia pendidikan.
Dampak Negatif Pendidikan Kapitalistik
- Generasi Krisis Identitas
Anak-anak Muslim kehilangan pemahaman tentang agamanya. Mereka lebih mengenal tokoh fiktif atau selebritas daripada Rasulullah dan sahabat.
- Krisis Moral dan Akhlak
Meningkatnya kenakalan remaja, pornografi, narkoba, dan hedonisme merupakan bukti nyata kegagalan pendidikan kapitalistik dalam membentuk karakter mulia.
- Ketimpangan Sosial
Pendidikan berkualitas hanya dapat diakses oleh yang mampu secara finansial, memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin.
- Ilmuwan dan Profesional Tanpa Kompas Moral
Banyak yang cerdas secara intelektual namun tak takut kepada Allah. Korupsi, manipulasi data, dan pelanggaran etika menjadi hal biasa.
Islam menawarkan sistem pendidikan yang terintegrasi dalam sistem kehidupan Islam yang menyeluruh (Khilafah), dengan prinsip sebagai berikut:
- Pendidikan sebagai Hak Rakyat dan Tanggung Jawab Negara
Dalam Islam, negara wajib menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas untuk seluruh rakyat, tanpa diskriminasi. Rasulullah SAW memerintahkan pembebasan tawanan Badar dengan syarat mereka mengajarkan baca-tulis kepada anak-anak Muslim, sebuah bukti bahwa pendidikan harus disediakan negara secara gratis.
- Tujuan Pendidikan: Membangun Kepribadian Islam
Tujuan utama pendidikan adalah membentuk manusia yang bertakwa, berilmu, dan memiliki kecakapan hidup sesuai dengan syariat. Kurikulum dalam Islam menyatukan antara ilmu syar’i dan ilmu kehidupan. Semua ilmu dikaji dengan paradigma tauhid, sebagaimana Allah perintahkan:قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ“Katakanlah (Muhammad), 'Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam,” (QS. Al-An’am: 162)
- Kurikulum Berbasis Aqidah Islam
Segala disiplin ilmu dikaji dengan landasan aqidah Islam. Tujuan pendidikan adalah mncetak insan yang bertakwa. Pendidikan bukan hanya mencetak pekerja, tetapi hamba yang taat. Rasulullah ﷺ bersabda:إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kesalehan akhlak.” (HR Ahmad dalam Musnad-nya (no. 8952), Al-Bukhari dalam Al-Adab al-Mufrad (no. 273), Al-Bayhaqi dalam Syu’ab al-Îmân (no. 7609), Al-Khara’ith dalam Makârim al-Akhlâq (no. 1), dan lainnya).
- Pendidikan Merata dan Universal
Islam menjamin akses pendidikan ke seluruh wilayah kekhilafahan tanpa diskriminasi geografis atau ekonomi.
- Sumber Daya yang Terfokus dan Bebas Kapitalisasi
Negara Islam mengalokasikan dana dari Baitul Mal, bukan berdasarkan motif profit. Fasilitas, guru, dan teknologi dikembangkan untuk kepentingan umat, bukan industri. Negara memfasilitasi sarana dan prasarana secara adil dan merata.
Sistem pendidikan kapitalistik telah gagal menyiapkan generasi yang berilmu dan bertakwa. Pendidikan yang hanya berorientasi pasar dan keuntungan justru mencetak generasi sekuler dan rapuh akidahnya. Islam, melalui sistem Khilafah, menawarkan solusi integral untuk membebaskan pendidikan dari cengkeraman kapitalisme. Hanya dengan penerapan syariat Islam secara kaffah, pendidikan dapat kembali menjadi sarana mencetak peradaban mulia.
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang ikhlas dalam menuntut ilmu, istiqamah dalam amal, dan diberi taufik untuk memperbaiki diri. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.
Wallahu a‘lam bish-shawab.
0 Komentar