
Oleh: Diaz
Jurnalis
Bayangkan kamu sedang duduk santai, lalu tiba-tiba mendengar lagu Jepang yang terdengar seperti pembuka anime, tapi… liriknya bicara tentang Rasulullah ﷺ, Khulafaur Rasyidin, Dinasti Umayyah dan Abbasiyah. Kaget? Ya, saya juga.
Itulah yang terjadi saat lagu “Islamic World” (sebuah karya remix dari karakter Vocaloid Kagamine Rin) tiba-tiba viral di media sosial. Lagu ini, meskipun berasal dari ranah hiburan Jepang, justru mengangkat sejarah kejayaan Islam dengan lirik padat informasi dan musik yang membangkitkan rasa penasaran.
Awalnya lagu ini hanya beredar terbatas di SoundCloud dan YouTube, namun belakangan potongannya digunakan jutaan kali oleh para kreator TikTok untuk membuat video bertema sejarah Islam, quotes Islami, hingga animasi berlatar budaya Timur Tengah. Kombinasi musik elektronik dan nuansa etnik Timur Tengah menjadikannya unik. Bahkan, tak sedikit yang menyebutnya “lagu islami paling adem tahun ini.”
Namun yang paling menarik bukan sekadar viralnya, melainkan potensi besar yang tersembunyi di balik lagu ini: potensi dakwah yang jarang disentuh.
Musik Digital dan Gelombang Dakwah di Kalangan Remaja
Seperti peselancar yang menanti ombak besar, momentum viral ini ibarat gelombang yang harus “ditunggangi” oleh para pejuang dakwah. Mengapa? Karena kita sedang berbicara tentang fenomena yang mengena langsung ke hati dan minat remaja (musik, Jepang, anime, dan sejarah Islam) semuanya melebur dalam satu karya.
Banyak remaja Muslim di Indonesia (yang juga penggemar Vocaloid atau anime) selama ini hanya disuguhi konten digital yang penuh fantasi, cinta remaja, atau tema gelap. Lalu tiba-tiba, mereka menemukan karya yang menyuguhkan sejarah Islam dalam format yang keren, energik, dan tak menggurui. Ini jelas bukan hal biasa.
Lebih dari sekadar hiburan, lagu ini telah mengaktifkan rasa penasaran, kebanggaan, bahkan dorongan untuk mencari tahu lebih dalam tentang Islam. Beberapa komentar netizen bahkan meminta versi terjemahan lagu, agar bisa lebih memahami isi sejarah yang disampaikan.
Namun sayangnya, banyak aktivis dakwah justru melewatkan momen seperti ini. Padahal inilah celah (di mana generasi muda sudah membuka mata dan telinga) yang seharusnya diisi dengan narasi kebenaran, semangat Islam, dan ajakan kembali pada peradaban Islam yang pernah memimpin dunia.
Sambut Gelombang lalu Pandu Menuju Syariat
Perjalanan sejarah Islam yang disinggung dalam lagu tersebut adalah bagian dari tinta emas peradaban, mulai dari Rasulullah ﷺ yang menyatukan Jazirah Arab, hingga dinasti-dinasti yang membawa Islam ke tiga benua, menciptakan kemajuan ilmu pengetahuan, budaya, dan pemerintahan yang adil.
Namun, kontras dengan kejayaan masa lalu, kita hari ini hidup dalam keterpurukan: mencari kerja makin sulit, harga kebutuhan pokok melambung, layanan kesehatan dan pendidikan mahal, bahkan ketika ingin menjalani Islam secara total (kaffah), justru didiskreditkan. Generasi muda kehilangan arah, moral runtuh, kriminalitas meningkat.
Apa penyebabnya? Karena kita telah meninggalkan Islam sebagai aturan hidup. Kita hanya mengambil Islam sebagai identitas ibadah, tapi tidak dalam urusan ekonomi, politik, hukum, dan pemerintahan.
Padahal Islam telah menetapkan sistem kehidupan yang menyeluruh melalui institusi Khilafah, yang pernah menjadi pelindung umat dan mercusuar peradaban dunia. Inilah yang harus disampaikan dalam dakwah: bahwa solusi dari krisis ini bukan sekadar perbaikan teknis atau tambal sulam hukum, tapi kembali pada penerapan Islam secara total dalam kehidupan pribadi, masyarakat, dan negara.
Allah ﷻ telah memerintahkan kita:
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran [3]: 104)
Dakwah bukan hanya tugas para ustadz dan santri. Setiap Muslim adalah da’i. Termasuk kamu yang menonton anime, mengedit video, atau mendengarkan lagu Vocaloid. Setiap potensi harus diarahkan untuk dakwah, sesuai firman-Nya:
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik.” (QS. An-Nahl: 125)
Saatnya Menjadi Da’i di Era Digital
Lagu “Islamic World” hanyalah satu dari banyak pintu menuju kebangkitan kesadaran Islam di kalangan muda. Ia ibarat ombak besar yang datang tiba-tiba. Tinggal kita pilih: menungganginya dan mengarahkannya ke pantai kemenangan, atau hanya menonton dari jauh hingga ombak itu berlalu sia-sia.
Maka, mari jadikan viralnya lagu ini sebagai bahan bakar dakwah, untuk menyadarkan umat bahwa Islam pernah memimpin dunia dan bisa kembali jaya, jika kita kembali menerapkannya secara kaffah dalam naungan Khilafah Islamiyah.
Wallahualam bishawab.
Sumber Video:
0 Komentar