
Oleh: Muhar
Penulis Lepas
Pernyataan bahwa Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) telah memenuhi syarat menjadi nabi oleh Dedy Nur Palakka, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dinilai menyimpang dari akidah Islam.
"Sangat tidak nyambung apa yang disampaikan oleh kader itu dengan realitas teologi ataupun akidah di dalam keislaman kita," ujar KH Laode Heru Elyasa dari Forum Tabayyun dalam program Kabar Petang: Jokowi Disebut Sudah Penuhi Syarat Jadi Nabi Oleh Kader PSI, Ulama Bereaksi Keras, di kanal YouTube Khilafah News, Senin (16/6/2025).
Kiai Heru lanjut mempertanyakan, apa dasar dari pernyataan tersebut? Apalagi, sepanjang pengamatannya Jokowi tidak pernah mengampanyekan atau menyuarakan syariat Islam.
"Sepanjang perjalanan ini, syariat apa yang dia sampaikan? Justru kalau al-faqir melihat tidak pernah memberikan seruan-seruan untuk mendakwahkan mengampanyekan syariat daripada Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam," ungkapnya.
Bahkan, menurutnya, apa yang disampaikan dan dilakukan Jokowi sering kali bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Nabi Muhammad ï·º.
Ia pun memperingatkan, jika pernyataan-pernyataan seperti ini dibiarkan, maka bisa jadi akan mengarah pada pemujaan yang berlebihan pada seseorang.
"Bisa jadi Jokowi layak untuk disembah dan seterusnya, kalau kemudian ini tidak dilakukan amar makruf nahi mungkar," pesan Kiai Heru.
0 Komentar