RAKYAT RINDU PENDIDIKAN BERMUTU


Oleh: Deva Septana
Wiraswastakarya

Dilema dan problematika yang dihadapi kelas menengah dalam menjalani kehidupan semakin terasa berat dan memprihatinkan. Bagaimana tidak, dalam urusan ekonomi saja, mereka merupakan kelompok yang paling rentan terdegradasi ke golongan miskin. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata pendapatan bulanan kelas menengah mencapai Rp3,3 juta, namun setelah dikurangi pengeluaran rutin, hanya tersisa sekitar Rp435 ribu (Tempo, 03/06/2025).

Salah satu beban berat yang menganga di depan mata kelas menengah adalah pengeluaran di sektor pendidikan. Biaya pendidikan yang terus meningkat membuat kelompok ini harus gigit jari saat merencanakan tabungan masa depan.

Menurut Direktur Keadilan Celios, Media Askar Wahyudi, penurunan Indeks Menabung Konsumen (IMK) sebesar 4,4% pada Mei 2025 disebabkan oleh tingginya beban biaya pendidikan. Komponen ini terus meningkat dari tahun ke tahun, menambah tekanan bagi rumah tangga kelas menengah.

DKI Jakarta dan Papua Barat menjadi contoh wilayah dengan biaya pendidikan yang cukup tinggi, menembus angka Rp16 juta per tahun. Sementara itu, rata-rata biaya pendidikan di tingkat SD bisa mencapai Rp4,5 juta per tahun, dan untuk jenjang SMA berkisar antara Rp10 juta hingga Rp11 juta per tahun.

Meskipun pemerintah telah mengupayakan perbaikan melalui berbagai bantuan, bentuknya cenderung bersifat sementara, seperti bantuan sosial (bansos) yang pencairannya sering terlambat dan nilainya tidak signifikan. Tak heran jika sebagian masyarakat merasa negara belum benar-benar serius menangani masalah ini.

Islam memandang pendidikan sebagai perkara yang sangat penting dan menjunjung tinggi nilai-nilai keilmuan. Dalam Islam, menuntut ilmu adalah kewajiban, dan sistem kehidupan Islam semestinya memberikan fasilitas terbaik untuk menunjang kewajiban tersebut.

Contohnya, pada masa kejayaan peradaban Islam, pendidikan diberikan secara gratis—tanpa pungutan biaya sepeser pun. Banyak institusi pendidikan seperti madrasah dan universitas umum didirikan untuk memfasilitasi proses belajar-mengajar, tidak hanya bagi kaum Muslim, tetapi juga untuk non-Muslim.

Dengan sistem yang demikian, semua orang berhak memperoleh akses pendidikan terbaik dan paling mutakhir, tanpa terkecuali.

Posting Komentar

0 Komentar