
Oleh: Ummu Zaid
Penulis Lepas
Sejak 7 Oktober 2023, konflik antara Hamas dan Israel terus berlangsung hingga hari ini, menelan korban jiwa dalam jumlah yang tak terhitung. Otoritas Kesehatan Gaza melaporkan bahwa pada Sabtu, 28 Juni 2025, jumlah korban tewas akibat pengeboman Israel telah meningkat menjadi 56.412 orang, sementara 133.054 lainnya mengalami luka-luka. Setiap hari, bahkan setiap menit dan detik, Israel terus-menerus melakukan pengeboman terhadap warga Gaza. Serangan ini begitu brutal hingga bantuan pun menjadi sasaran tembakan, menyebabkan banyak korban tewas dan terluka. Seolah-olah nyawa warga Palestina tidak berharga sama sekali.
Warga Gaza juga menghadapi krisis air, listrik, dan internet. Makanan menjadi langka dan sulit diperoleh karena Israel mematikan jaringan listrik dan internet, sehingga menyulitkan para jurnalis untuk mengabarkan kondisi Gaza kepada dunia. Belum lagi bantuan dari negeri-negeri Islam yang ditahan di perbatasan Rafah dan tidak diizinkan masuk, semakin memperparah kelaparan ekstrem yang dialami warga Gaza. Fakta-fakta ini menggambarkan bahwa warga Gaza sangat membutuhkan bantuan nyata untuk mengusir Israel dari tanah Palestina. Pertanyaannya: solusi apa yang seharusnya diambil, mengingat banyaknya tawaran solusi yang berkembang di masyarakat internasional?
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Salah satu poin yang diusulkan adalah penerapan solusi dua negara. Namun, solusi ini jelas tidak adil dan tidak sesuai dengan perintah Allah ﷻ. Dalam sejarah, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, Palestina adalah tanah kharajiyah yang berstatus milik kaum Muslim. Israel tidak berhak mengambil alih wilayah tersebut, apalagi merampas dan mengusir penduduk Gaza dari tanah mereka. Solusi dua negara hanyalah solusi menyesatkan yang menggiring opini seolah-olah Israel bukan penjajah, dan seolah-olah mereka dapat hidup berdampingan secara damai dengan warga Palestina.
Padahal, Islam memberikan solusi tegas untuk membebaskan Palestina dan mengusir penjajah Israel, yaitu dengan mengirimkan militer yang dipimpin oleh seorang khalifah melalui seruan jihad ke bumi Palestina. Tentu, ini hanya dapat dilakukan jika umat Islam memiliki institusi Khilafah, bukan dalam format negara-bangsa (nation-state) seperti saat ini. Faktanya, para penguasa negeri-negeri Islam hanya diam. Mereka sebatas mengeluarkan kecaman-kecaman yang tidak memiliki dampak apa pun terhadap Israel agar menghentikan agresinya. Bahkan lebih parah, beberapa penguasa Arab yang berbatasan langsung dengan Palestina justru bersikap seperti pengkhianat. Mereka membiarkan rudal-rudal Israel melintas di udara wilayah mereka tanpa perlawanan. Sungguh memalukan. Penguasa negeri-negeri Arab lebih memilih diam dan menonton saja.
Allah ﷻ berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 123:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَاتِلُوا الَّذِيْنَ يَلُوْنَكُمْ مِّنَ الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُوْا فِيْكُمْ غِلْظَةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Perangilah orang-orang kafir yang berada di sekitarmu, dan biarlah mereka merasakan kekerasan darimu; dan ketahuilah bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa."
Surah An-Nisa ayat 76:
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۚ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ الطَّاغُوْتِ فَقَاتِلُوْٓا اَوْلِيَاۤءَ الشَّيْطٰنِ ۚ اِنَّ كَيْدَ الشَّيْطٰنِ كَانَ ضَعِيْفًا
"Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang kafir berperang di jalan thagut. Maka perangilah para pengikut setan itu. Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah."
Surah Al-Anfal ayat 65:
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلَى الْقِتَالِۗ اِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ عِشْرُوْنَ صَابِرُوْنَ يَغْلِبُوْا مِائَتَيْنِۚ وَاِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ مِّائَةٌ يَّغْلِبُوْٓا اَلْفًا مِّنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ
"Wahai Nabi, kobarkan semangat kaum mukmin untuk berperang. Jika di antara kalian ada dua puluh orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus. Dan jika ada seratus orang dari kalian, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir, karena mereka adalah kaum yang tidak mengerti."
Khilafah adalah satu-satunya solusi hakiki untuk mengusir Israel dari Palestina, bukan solusi dua negara. Khalifah akan memberikan komando jihad untuk membebaskan bumi Palestina dari penjajahan, sebagaimana yang dilakukan oleh Umar bin Khattab dan Shalahuddin Al-Ayyubi di masa lalu. Fakta bahwa Khilafah belum tegak di tengah-tengah umat saat ini menandakan bahwa menjadi kewajiban seluruh kaum Muslim untuk menghadirkannya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi umat Islam untuk mendukung dan bergerak bersama dalam perjuangan menegakkan Khilafah. Hal ini harus dilakukan secara kolektif bersama kelompok dakwah ideologis yang konsisten dalam memperjuangkan tegaknya syariat dan Khilafah Islamiyah.
0 Komentar