GUBERNUR DEDI MULYADI GANTI NAMA RSUD AL-IHSAN JADI RS WELAS ASIH, MENUAI PENOLAKAN


Oleh: Diaz
Jurnalis

Bandung, 3 Juli 2025 — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi resmi mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Ihsan di Kabupaten Bandung menjadi Rumah Sakit Welas Asih. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat tertanggal 19 Juni 2025.

Langkah ini disebut sebagai bagian dari rebranding dan transformasi pelayanan kesehatan berbasis nilai-nilai budaya Sunda. Gubernur Dedi menjelaskan bahwa nama baru ini dipilih karena lebih dekat dengan identitas lokal.

Pertama kan kita ini orang Sunda lah ya. Karena orang Sunda ‘welas asih’ kan lebih dekat dengan kalimat-kalimat dan lebih bisa dipahami oleh masyarakat,” ujar Dedi Mulyadi.

Dedi juga menyinggung adanya ‘memori panjang’ yang melekat pada nama Al-Ihsan, sehingga ia ingin membangun identitas baru yang lebih segar.

Pihak RSUD Al-Ihsan membenarkan bahwa proses perubahan nama sudah mulai dijalankan. Analis Hukum Ahli Pertama RSUD Al-Ihsan, Zidney Fahmidyan, menyebut hal itu sebagai tindak lanjut langsung dari arahan gubernur.

Sebetulnya untuk tindak lanjut arahan dari Pak Gubernur langsung ya, bahwa harapannya beliau rumah sakit Al-Ihsan itu sudah akan berubah menjadi rumah sakit Welas Asih,” kata Zidney, Selasa, 01-07-2025.

Menurutnya, dasar pemilihan nama juga merujuk pada nilai kasih sayang dalam Asmaul Husna. “Dari Welas Asih pun Pak Gubernur ambil itu dari nama indah di Ar-Rahman (dan) Ar-Rahim. Itu sebenarnya lebih ke arah kasih sayang.”

Dari pihak Dinas Kesehatan Jawa Barat, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr Rochady, membenarkan penggantian nama tersebut. Ia menjelaskan, RS Al-Ihsan dulunya adalah rumah sakit swasta yang belum berganti nama saat diambil alih Pemprov Jabar.

Namun, kebijakan ini menuai kritik tajam. Ustaz Alfian Tanjung menyatakan bahwa nama “Al-Ihsan” merupakan istilah sakral dalam Islam, setara dengan “Iman” dan “Takwa.” Ia menilai penggantian nama tersebut sebagai upaya deislamisasi dan bentuk nativisasi yang patut ditolak.

Mengganti Al-Ihsan dengan Welas Asih merupakan bentuk konfrontasi tauhid yang menurut saya harus ditolak,” ujarnya melalui kanal YouTube-nya pada Rabu, 02-07-2025.

Menurutnya, istilah “Ihsan” sudah menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat Sunda yang menyatu dengan nilai Islam. Ia pun mempertanyakan apakah kebijakan ini telah melalui proses musyawarah?

Jangan seperti kita tahu-tahu keluar Kepres 1 Juni Hari Pancasila dan ternyata tidak pernah ada pembahasan,” ungkapnya.

Alih-alih mengganti nama, Ustaz Alfian mendesak agar pemerintah fokus memperbaiki layanan rumah sakit.

Jangan gonta-ganti nama. Udah cakep Al-Ihsan apalagi berubahnya? Coba dibuat yang berubah itu bukan penamaan. Namanya sudah bagus. Kenapa ganti nama?” tambahnya.

Sebagai catatan, RSUD Al-Ihsan dibangun oleh Yayasan Al-Ihsan pada 1993 dan mulai beroperasi sejak 12 November 1995. Pada 2004, rumah sakit ini resmi berstatus milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Posting Komentar

0 Komentar