
Oleh: Ummu Zaid
Penulis Lepas
Penjajahan Israel di Palestina resmi dimulai sejak tahun 1948 hingga hari ini. Berbagai cara telah dilakukan untuk mengusir warga Palestina, seperti pengeboman, penembakan, kelaparan sistematis, dan blokade bantuan.
Pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah pendudukan terus berlangsung tanpa mengindahkan pernyataan mahkamah internasional yang menyatakan tindakan Israel adalah ilegal.
Tindakan Israel yang melakukan pendudukan membuktikan bahwa langkah tersebut memberikan dampak serius, seperti diskriminasi, kekerasan, dan pelanggaran HAM dalam berbagai bentuk terhadap warga Palestina.
Ambisi Israel untuk menguasai Gaza terlihat jelas dari pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam sebuah wawancara dengan Fox News. Dia mengungkapkan keinginan Israel untuk menguasai kendali militer di seluruh wilayah Gaza dan berharap dapat menyerahkan pemerintahan Gaza kepada pasukan Arab.
Namun, dunia tidak diam. Pernyataan tersebut menuai kecaman dari banyak negara, termasuk Inggris, Prancis, Kanada, Australia, Turki, Cina, dan Jerman. Indonesia juga memberikan respons tegas dengan mengecam niat Israel untuk menguasai Gaza.
Reaksi mahkamah internasional terhadap pernyataan Perdana Menteri Israel adalah tegas: penjajahan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal, dan Israel tidak memiliki kedaulatan atas wilayah tersebut.
Reaksi Hamas menyebut rencana pembentukan pemerintahan alternatif untuk Gaza sebagai bentuk pendudukan baru yang akan dianggap sebagai perpanjangan tangan Israel.
Yang lebih mengejutkan adalah data dari PBB untuk HAM yang menyebutkan bahwa sistem ekonomi kolonial Israel telah berubah menjadi ekonomi genosida, dengan 1.000 entitas korporat yang mendukung proyek kolonial Israel. Dengan kata lain, genosida di Gaza telah dijadikan sebagai bisnis yang melibatkan penjualan senjata, rudal, dan bom yang menguntungkan secara finansial. Hal ini menunjukkan watak kapitalisme yang mengambil manfaat dari penderitaan warga Gaza untuk kepentingan mereka sendiri.
Betapa lemahnya kaum Muslimin hari ini, fisik dan jiwanya tidak berdaya menolong saudara-saudara Muslim di sana. Orang-orang kafir saling tolong-menolong dan bekerja sama dalam menghinakan umat Islam, seperti hidangan yang siap dimakan bersama. Firman Allah ﷻ:
وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۖ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُ نْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ
“Orang-orang kafir, satu dengan lainnya saling tolong-menolong. Jika kalian tidak (melindungi diri dan saling menyatu), niscaya akan muncul fitnah besar dan kerusakan di muka bumi.” (QS. Al-Anfal: 73)
Padahal umat Islam memiliki kekuatan aqidah yang sama, yang jika disatukan akan berdampak pada persatuan seluruh umat Islam di dunia tanpa sekat negara. Menghadapi Israel akan lebih mudah jika umat Islam bersatu untuk mengusirnya dari Palestina.
Sebagian umat Islam ada yang menganggap bahwa Israel adalah bangsa yang berhak atas Palestina. Tentunya anggapan ini salah, karena Palestina sudah ada sejak dulu dan merdeka.
Umat Islam harus memahami bahwa Israel adalah penjajah, dan segala upaya yang dilakukan Israel untuk meyakinkan dunia internasional bahwa mereka memiliki hak atas Palestina harus ditolak.
Oleh karena itu, menghadapi Israel tidak perlu dengan diplomasi, gencatan senjata, atau solusi dua negara. Satu kata untuk menghadapinya adalah jihad fisabilillah.
Seruan jihad sudah pernah diserukan oleh tokoh ulama dan lembaga keagamaan, namun tidak berdampak apapun. Israel masih tetap eksis menjajah Palestina. Pertanyaannya, siapa yang mampu menggetarkan Israel dan menakutinya agar pergi dari Palestina?
Umat Islam memiliki persatuan yang hakiki, yaitu khilafah. Sistem pemerintahan Islam yang dipimpin oleh Khalifah, yang akan memimpin jihad fisabilillah untuk melawan Israel dan sekutunya.
Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yang ditakuti oleh orang-orang kafir, sehingga ada upaya untuk menghalanginya agar tidak hadir di tengah umat Islam.
Tugas umat Islam sekarang adalah dakwah dengan keyakinan yang kuat dan kokoh, mari kita wujudkan khilafah, dengan bersama jamaah dakwah ideologis.
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنْكَرِ ۚ وَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali 'Imran: 104)
0 Komentar