KEBIADABAN ZIONIS SEMAKIN MENGGILA, SERUKAN PEMBEBASAN GAZA DAN PALESTINA


Oleh: Cici Herdiana
Muslimah Peduli Umat

Zionis Israel kembali melancarkan serangan udara. Kali ini yang menjadi sasaran adalah Rumah Sakit Nasser di Gaza, tempat para pasien seharusnya mendapat perlindungan dan keselamatan. Namun, yang terjadi justru sebaliknya: serangan tersebut menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk empat jurnalis yang sedang bertugas di sana. Zionis secara sengaja menarget jurnalis dan paramedis dengan serangan drone, dan tragisnya, pembantaian itu berlangsung saat siaran langsung disaksikan publik dunia.

Hingga kini, militer Israel maupun kantor Perdana Menteri belum memberikan komentar resmi terkait serangan tersebut, seolah menutup mata terhadap kejahatan yang mereka lakukan.

Serikat Jurnalis Palestina segera mengecam keras tindakan itu. Mereka menyebutnya sebagai perang terbuka terhadap media independen dengan tujuan menakut-nakuti jurnalis dan mencegah mereka menjalankan tugas profesional untuk mengungkap kejahatan kepada dunia. Menurut data Serikat Jurnalis Palestina, lebih dari 240 jurnalis telah tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023. Angka ini menunjukkan betapa berbahayanya upaya sistematis Israel untuk membungkam kebenaran.

Dunia mengetahui fakta tersebut, tetapi tidak melakukan apa pun untuk menolong, apalagi memberikan solusi yang hakiki. Kaum Muslimin dunia, meskipun jumlahnya sangat besar, hingga kini belum mampu bersatu melawan kebiadaban Zionis yang didukung oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Kondisi ini tidak lepas dari keterikatan mereka dengan kerja sama politik maupun ekonomi yang lebih mengutamakan kepentingan sendiri daripada kepentingan umat.

Solusi hakiki, yaitu Islam, belum menjadi kesadaran umum, bahkan belum mampu menjadi opini mayoritas di kalangan kaum Muslimin.

Tanah Palestina adalah tanah kaum Muslim yang dirampas secara zalim oleh Zionis Yahudi. Oleh karena itu, pembebasan tanah tersebut tidak cukup dengan kecaman verbal atau bantuan kemanusiaan semata, melainkan membutuhkan jihad dan Khilafah sebagai solusi syar‘i. Kajian intensif mengenai kewajiban membela Palestina melalui jalan syar‘i ini harus terus digelorakan secara berjamaah agar menjadi kesadaran kolektif umat.

Dengan adanya persatuan umat Islam, akan lahir kekuatan besar yang mampu membebaskan Gaza dan merebut kembali tanah Palestina dari genggaman Zionis laknatullah. Persatuan itu bukan sekadar harapan, tetapi keniscayaan yang harus diwujudkan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan wadah atau institusi berupa negara atau Daulah yang menerapkan aturan Islam secara kaffah. Seorang khalifah akan menggaungkan seruan untuk membela saudara-saudara kita yang tengah dizalimi oleh kaum kafir, termasuk di tanah suci Palestina.

Wallāhu a‘lam bish-shawāb.

Posting Komentar

0 Komentar