
Oleh: Ummu Zaid
Penulis Lelpas
Sampai hari ini, Gaza masih diserang. Pengusiran terhadap warga Gaza terus berlangsung melalui berbagai tindakan Israel, termasuk seruan agar warga segera mengosongkan wilayah tersebut. Kondisi ini diperparah oleh Amerika Serikat (AS) yang memberi restu, sehingga Zionis Israel kian meningkatkan serangannya terhadap Gaza.
Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, bersuara demi menjaga perdamaian antara Israel dan Palestina; solusi dua negara dinilai adil. Di PBB tercatat 157 negara mengakui Negara Palestina, meski sebagian pihak menilai pengakuan itu hanya simbolis dan tidak berdampak langsung terhadap Gaza, terlebih bagi Israel pengakuan tersebut tidak akan mengancam rencananya untuk sepenuhnya mengambil alih Gaza. Di tengah penjajahan Israel terhadap Gaza, masih ada pihak yang mengambil keuntungan dari penderitaan warga. Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mencatat ada 158 perusahaan yang terlibat dalam pemukiman ilegal Israel di wilayah Palestina.
Israel tak henti menambah penderitaan dengan memblokir keuangan Otoritas Palestina. Menyikapi hal itu, 12 negara menyatakan siap membentuk koalisi darurat agar dana bagi pendidikan, rumah sakit, obat-obatan, dan lain-lain dapat disalurkan. Pertanyaannya: apakah bantuan ini sudah cukup untuk menolong warga Gaza?
Upaya negara-negara tersebut tampaknya akan menghadapi banyak kendala, mengingat selama ini AS memberi dukungan penuh kepada Israel meski ditentang dan dikecam dunia internasional. Karena itu, dapat dikatakan tidak ada satu pun negara independen yang benar-benar berdiri di sisi Gaza. Kebanyakan mengambil posisi aman, sejalan dengan AS sebagai pengusung solusi dua negara.
Sesungguhnya, solusi dua negara adalah bentuk keputusasaan AS atas keteguhan rakyat Gaza dan para mujahidin yang enggan berkompromi dengan Israel. Mereka akan terus melakukan perlawanan dan tidak akan pergi dari tanah Palestina. Bahkan, bagi sebagian pihak, pengakuan kemerdekaan Palestina dianggap sama dengan mengakui pencaplokan oleh entitas Yahudi atas 70%–80% wilayah Muslim Palestina. Sikap serupa juga disuarakan sebagian pemimpin negeri-negeri berpenduduk mayoritas Islam, padahal solusi dua negara hanyalah ilusi yang justru semakin menjauhkan dari solusi syar‘i untuk membebaskan Palestina.
Kebebasan sejati bagi Palestina (menurut pandangan ini) hanya dapat dicapai melalui solusi syar‘i atas genosida di Gaza, yakni pengerahan pasukan Muslim untuk berjihad fi sabilillah. Kaum Muslim dipandang cukup kuat menghadapi Zionis dan diyakini mampu meraih kemenangan dalam waktu singkat. Karena itu, umat didorong menuntut tegaknya institusi penjaga Gaza dan seluruh kaum Muslim melalui Khilafah Islamiah.
Dengan persatuan umat Islam di bawah panji al-Khilafah, Gaza diyakini dapat dibebaskan sepenuhnya. Bagi pandangan ini, yang dibutuhkan bukan solusi dua negara, melainkan pengiriman pasukan untuk memerangi Israel hingga kalah.
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ ٱلَّذِينَ يُقَٰتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوٓا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُعْتَدِينَ
وَٱقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُم مِّنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ ۚ وَٱلْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ ٱلْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقَٰتِلُوهُمْ عِندَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ حَتَّىٰ يُقَٰتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِن قَٰتَلُوكُمْ فَٱقْتُلُوهُمْ ۗ كَذَٰلِكَ جَزَآءُ ٱلْكَٰفِرِينَ
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu; fitnah (kesyirikan dan penindasan) itu lebih berat daripada pembunuhan. Tetapi janganlah kamu memerangi mereka di dekat Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangi kamu di sana. Jika mereka memerangi kamu, maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah [2]: 190–191)
ٱنْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَٰهِدُوا بِأَمْوَٰلِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan maupun berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. At-Taubah [9]: 41)
0 Komentar