
Oleh: Muhar
Jurnalis Lepas
Tinta Media mengungkap rahasia di balik perpanjangan kontrak izin pertambangan PT Freeport di Indonesia hingga tahun 2061.
"Inilah rahasia di balik perpanjangan Freeport 2061 yang tidak semua orang tahu!" ujar Narator Tinta Media dalam tayangan bertajuk “Freeport 2061: Indonesia Kaya Tambang, Tapi Miskin Kedaulatan” di kanal YouTube Tinta Media Studios, Rabu (19/11/2025).
Freeport, sebut narator, adalah nama yang diklaim membawa investasi, tetapi nyatanya menggadaikan kedaulatan.
"Indonesia kaya tambang, tapi miskin kedaulatan," ungkapnya.
Narator membeberkan bahwa di bawah kepemimpinan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, pemerintah kembali bermain di ladang yang sama, menjual kekayaan alam atas nama pembangunan.
"Emas, tembaga di Papua, yang seharusnya jadi sumber kesejahteraan rakyat justru kembali jatuh ke tangan asing," sesalnya.
Narator melanjutkan bahwa Freeport bukan sekadar perusahaan tambang, tetapi simbol panjang ketergantungan Indonesia terhadap asing sejak 1967.
"Katanya sekarang Indonesia punya 51% saham, tapi kendali teknologi, produksi, dan pasar masih di tangan Freeport McMoRan," sebutnya.
Dan kini, bebernya lagi, kontraknya bakal diperpanjang 20 tahun lagi hingga 2061. Artinya, hampir satu abad kekayaan Indonesia dikuasai asing. Rakyat Papua tetap miskin di tengah gunung emas, pendidikan terbatas, kesehatan tertinggal, sementara miliaran dolar mengalir ke luar negeri.
"Lantas siapakah yang diuntungkan? Jelas bukan rakyat, tapi korporasi besar dan para penguasa yang tunduk pada logika pasar," jelasnya.
Padahal, Narator mengatakan bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala sudah mengingatkan dalam firman-Nya, Al-Qur’an Surah Al-Hasyr ayat 7:
"Agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu," kutipnya.
Dalam Islam, jelasnya, tambang dan sumber daya alam adalah milik bersama yang seharusnya dikelola negara untuk kemakmuran umat, bukan untuk memperkaya asing atau segelintir elite.
Narator menegaskan bahwa Freeport 2061 bukan kemajuan, melainkan pengkhianatan atas amanah.
"Kalau kamu sepakat, ikuti akun ini biar kita sama-sama buka mata dan sadar bahwa solusi sejati cuma satu, kembali ke sistem yang amanah, yakni sistem Islam yang menegakkan keadilan," tutupnya.

0 Komentar