
Oleh: Dini Nur Saidah
Santriwati PPTQ Darul Bayan Sumedang
Generasi Z Indonesia saat ini semakin banyak yang menggunakan pinjaman online (pinjol) untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup dan hiburan, bukan hanya untuk hal-hal yang mendesak. Berdasarkan data, sebanyak 58% Generasi Z menggunakan pinjol untuk gaya hidup dan hiburan. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, seperti gaya hidup konsumtif.
Konsumtif sendiri merujuk pada perilaku boros yang sering dilakukan untuk sekadar mengikuti tren atau memenuhi keinginan pribadi. Dalam hal ini, Generasi Z cenderung merasa perlu untuk selalu tampil up to date, dan pinjol menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Sistem kapitalisme yang ada saat ini, yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi dan akumulasi kekayaan, seringkali memberikan dampak negatif bagi sebagian anak muda. Terutama bagi mereka yang berasal dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu, di mana himpitan ekonomi semakin terasa.
Dalam kondisi seperti ini, judi online (judol) dan pinjol sering kali menjadi "jalan pintas" yang menggoda bagi anak muda. Mereka tergoda untuk mendapatkan uang dengan cara yang cepat dan mudah, namun tanpa disadari, ini dapat berujung pada masalah yang lebih besar.
Utang yang menumpuk adalah salah satu konsekuensinya, di mana pinjol sering kali menawarkan bunga tinggi dan syarat yang kurang jelas, dan pada akhirnya dapat membuat anak muda terjebak dalam utang yang sulit dilunasi. Tidak hanya itu, kecanduan judi online dapat semakin memperburuk keadaan, menyebabkan kerugian finansial dan mental. Tekanan untuk membayar utang, ditambah dengan ketidakmampuan menghadapinya, sering kali memicu stres, depresi, dan kerusakan mental.
Dalam pandangan Islam, negara memiliki kewajiban untuk menyediakan lapangan kerja yang memadai. Islam mendorong umatnya untuk bekerja keras dan menciptakan lapangan kerja agar anak muda dapat mengembangkan karirnya serta memenuhi kebutuhan hidup dengan cara yang halal.
Oleh karena itu, jelas bahwa sistem yang ada saat ini, yaitu kapitalisme, gagal dalam memberikan kesejahteraan kepada rakyat. Kegagalan ini harus dihentikan. Sudah saatnya sistem ekonomi kapitalisme dihapus dan digantikan dengan sistem ekonomi Islam, yang diyakini dapat mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

0 Komentar