
Oleh: Diaz
Penulis Lepas
Sebagai manusia yang normal laki-laki ataupun perempuan keduanya memiliki kebutuhan biologis yang harus terpenuhi, salah satunya adalah dorongan seksual. Bagi pasangan yang sudah menikah dapat memenuhi kebutuhan seksual tersebut, namun bagaimana untuk orang yang belum menikah? Bagaimana mengendalikan atau menahan nafsu birahi, syahwat, hasrat seksual yang memuncak?
Pengetahuan dalam mengendalikan nafsu seksual wajib diketahui setiap orang yang belum menikah demi terhindar dari dampak buruk yang ditimbulkan akibat tidak mampu menahan dan mengendalikan nafsu tersebut. Berikut ini adalah beberapa tips dan cara mengendalikan atau menahan hawa nafsu seksual bagi seseorang yang belum menikah:
1. Rajin Ibadah
Melaksanakan ibadah seperti sholat dan puasa merupakan mekanisme pencegahan dari meluapnya hasrat seksual, karena dengan mendekatkan diri kepada Allah ﷻ maka diri akan selalu dalam kondisi taat sehingga untuk berpikir kotor saja tidak, apalagi melakukan hal-hal yang dilarang agama seperti berzina.
2. Hindari Berpikir Kotor
Jangan suka menghayalkan lawan jenis dengan pikiran kotor dan jorok. Pikiran kotor dapat membangkitkan gairah seksual, meski hanya dengan membayangkan. Ubahlah pikiran yang awalnya kotor menjadi sesuatu yang lebih penting dan serius untuk hidupmu.
3. Jauhi Tontonan Vulgar dan Pornografi
Pada era informasi yang begitu cepat, konten vulgar sangat mudah dijumpai meskipun kita tidak mencarinya dengan sengaja. Dalam kasus ini hindarilah sebab-sebab yang membuat kamu dapat melihat konten vulgar, apalagi jika sengaja mencari konten pornografi. Hal ini dapat membangkitka nafsu birahi yang dapat menjerumuskan kita, maka buang jauh-jauh perbuatan ini.
4. Tundukkan Pandangan
Jangan terlalu sering memandang ataupun berkomunikasi dan berbaur dengan lawan jenis apalagi jika gaya dan penampilannya dapat memicu hasrat kamu untuk merasakan kenyamanan dan kehangatan dari dirinya. Dalam Islam kehidupan laki-laki dan perempuan sejatinya terpisah kecuali dalam aktivitas tertentu, hal ini sangat penting dilakukan agar pikiran kotor tidak muncul.
5. Jangan Pacaran
Pacaran adalah pintu setan untuk menjerat kita dalam perbuatan maksiat yang dapat bermuara pada zina. Aktivitas dalam pacaran biasanya perlahan mendorong seseorang untuk sering berkomunikasi, kemudian makin akrab, melakukan kontak fisik mulai dari pegangan tangan dan semakin waktu berlalu aktivitas fisik akan semakin bertambah kemudian semakin parah.
6. Tingkatkan Aktivitas Fisik
Jika kamu memiliki waktu luang maka pergunakanlah waktu tersebut untuk mekalukan aktivitas fisik seperti ekstrakurikuler, kursus, bimbingan belajar, les, kelompok olahraga, club bikers, pekerjaan sambilan dan kegiatan-kegiatan lain yang pada intinya bisa mengalihkan pikiran kamu. Dengan kesibukan tersebut akan membuat kamu malas berfikir kotor.
7. Bersosialisasi
Memiliki hubungan yang sehat dan dekat dengan teman (sesama jenis) maupun keluarga akan membuat kamu dapat meredam birahi dan membuat kamu sibuk bersosialisasi, bermain, bertukar pikiran ataupun berbagi pengalaman yang dengan kesibukan itu dapat terhindar dari kecendrungan berpikir kotor.
8. Selalu Pikirkan Dampak Dari Perbuatanmu
Apabila kita mengetahui dampak buruk dari hubungan seks bebas maka kita akan merasa takut untuk melakukannya. Lagipula hubungan intim enaknya hanya sebentar, penuh resiko, dosanya besar, merusak rumah tangga orang, merusak masa depan kamu dan orang lain, buat apa dilakukan.
9. Miliki Prinsip
Dengan prinsip hidup yang bersih dan tidak mau memanjakan hawa nafsu akan memperkuat benteng pertahananmu dalam meredam syahwat yang ada. Tetap konsisten dalam menjaga prinsip hidupmu jangan mudah terpancing untuk melanggarnya.
10. Menikah
Menikah adalah solusi untuk menuntaskan masalah nafsu seksual yang sudah tidak terbendung, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ: “Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.” (HR. Bukhari no. 5065 dan Muslim no. 1400).
11. Ngaji
Jika kamu sudah melakukan semua tips diatas makan tips tambahan ini akan memperkukat tekatmu untuk mengendalikan nafsu seksualmu, yaitu dengan terus menambah wawasan agamamu yang akan membuatmu semakin sadar dan faham seperti apa kosekuensi dari kemaksiatan yang dilakukan. Dengan memehami Islam maka akan timbul kecintaanmu pada Islam dan membuatmu menjadi Muslim yang ta’at.
12. Ingatlah Janji Allah ﷻ
Kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan adalah bukti ketaatan kita kepada Allah ﷻ, dan sebagai balasannya, Allah ﷻ akan memberikan pengampunan dan rahmat-Nya. Sebagaimana tertulis dalam firman-NYA:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah: 153)
مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَاقٍۗ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْٓا اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An-Nahl: 96)
Sudah saatnya kita hijrah dan hanya mengharap ridho Allah ﷻ dalam setiap aspek kehidupan dengan melaksanakan setiap syariat Islam secara total, karena sesungguhnya dalam syariat ada penjagaan untuk setiap umat manusia terutama dalam mengendalikan nafsu seksual.
وَمَنْ يُّهَاجِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِى الْاَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيْرًا وَّسَعَةً ۗوَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْۢ بَيْتِهٖ مُهَاجِرًا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ࣖ
Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. An-Nisa': 100)
Hijrah itu ada dua, yaitu hijrah hissiyah (secara fisik) sepertinya hijrah nya nabi dari Makkah ke Madinah dan hijrah maknawiyyah (secara mental). Hijrah seperti ini hukumnya wajib, dan hijrah seperti ini tidak harus minta izin kepada orang tua maupun guru, berbeda halnya hijrah keluar negeri atau jihad fi sabilillah, maka harus izin kepada orang tua, namun hijrah dari yang haram ke yang halal, maksiyat ke ta’at itu tidak memerlukan izin. Maka definisi hijrah maknawiyyah sebagaimana disampaikan Rasulullah ﷺ dalam sabdanya:
المهاجر من هجر ما نهى الله عنه
“Al-Muhajiru (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan segala larangan Allah,” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Walahuallam.
1 Komentar
Terimakasih artikelnya sangat membantu.
BalasHapus