IMAN KEPADA MALAIKAT


Oleh: Al-Fatih
Pembebas Pemikiran

Iman kepada malaikat merupakan salah satu rukun iman dalam Islam yang tidak dapat dipisahkan dari keyakinan seorang Muslim. Dalil syara’ tentang keberadaan malaikat berasal dari Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah ﷺ. Sebagaimana tertulis dalam firman Allah ﷻ dalam surat An Nisa’ ayat 136:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا 
136. Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.


Iman kepada Malaikat Berdasarkan Dalil Naqli

Iman kepada malaikat tidak dapat dijelaskan semata-mata melalui akal, karena eksistensi malaikat berada di luar jangkauan panca indera manusia. Oleh karena itu, keimanan ini didasarkan pada dalil naqli, yaitu Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah ﷺ. Akal manusia tidak mampu membuktikan keberadaan malaikat secara empiris, sehingga kepercayaan ini semata-mata bergantung pada wahyu yang disampaikan oleh Allah ﷻ.


Malaikat dan Asal Usul Kejadiannya

Malaikat diciptakan oleh Allah ﷻ sebelum penciptaan jin, manusia, dan alam semesta. Al-Qur’an tidak merinci asal-usul penciptaan malaikat, namun sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menyebutkan bahwa malaikat dijadikan dari cahaya (nur). Meskipun begitu, bentuk dan karakteristik cahaya tersebut tidak dijelaskan secara rinci. Malaikat berada di langit dan bumi, serta saling berpindah tempat di antara keduanya sesuai dengan kehendak Allah ﷻ.


Tugas-Tugas Malaikat

Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah ﷺ menggambarkan berbagai tugas yang diemban oleh malaikat. Mereka bekerja menurut perintah dan seizin Allah ﷻ untuk mengatur alam semesta dan segala isinya. Beberapa tugas utama malaikat antara lain:
  • Mengatur Peredaran Alam: Malaikat bertugas mengatur peredaran matahari, bulan, dan bintang, serta mengelola peredaran awan dan turunnya hujan.
  • Pengawasan Manusia: Malaikat menjaga dan mengawasi setiap manusia, serta menghitung dan menulis amal perbuatan manusia.
  • Pencabutan Nyawa: Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa makhluk hidup.
  • Pengelola Hari Kiamat: Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat.
  • Tugas Lainnya: Malaikat juga terlibat dalam tugas-tugas lain seperti menjaga jannah dan jahanam.

Menurut Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah dalam karya "Ikhsyatul-Lahfan min Masya’idsy Syaithan" (Jilid II, halaman 125-128, 130-132), malaikat berfungsi sebagai wakil Allah untuk mengatur langit dan bumi serta menjalankan perintah-Nya tanpa menyimpang dari kehendak Allah.


Tingkatan, Tugas, dan Wewenang di antara Malaikat

Dalam Al-Qur’an, malaikat Jibril disebut sebagai pimpinan umum dan sangat terkemuka di antara para malaikat. Beliau adalah utusan Allah bagi seluruh nabi dan rasul untuk menyampaikan wahyu dan petunjuk. Berikut adalah beberapa contoh tugas dan wewenang malaikat utama:
  • Malaikat Jibril: Sebagai utusan Allah yang menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul. Al-Qur'an surat At Takwiir ayat 19-21 menggambarkan Jibril sebagai malaikat yang memiliki kekuatan dan kedudukan tinggi di sisi Allah.
اِنَّهٗ لَقَوْلُ رَسُوْلٍ كَرِيْمٍۙ
19. sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),

ذِيْ قُوَّةٍ عِنْدَ ذِى الْعَرْشِ مَكِيْنٍۙ
20. yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ‘Arsy,

مُّطَاعٍ ثَمَّ اَمِيْنٍۗ
21. yang di sana (di alam malaikat) ditaati dan dipercaya.


  • Malaikat Mikail: Bertugas mengatur pembagian rezeki semua makhluk di seluruh alam. Hadits riwayat Thabarani dan Baihaqi menyebutkan tugas ini dengan sanad yang hasan.
  • Malaikat Israfil: Bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Az Zumar ayat 68:
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ
68. Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).

  • Malaikat Izrail: Bertugas mencabut nyawa makhluk hidup, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur'an surat As Sajadah ayat 11:
۞ قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ ࣖ 
11. Katakanlah, “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan.”

  • Selain itu, terdapat malaikat pengawas yang selalu mencatat setiap ucapan dan perbuatan manusia, seperti disebutkan dalam Al-Qur'an surat Qaaf ayat 17-18:
اِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيْدٌ 
17. (Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. 

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ 
18. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).


Keberadaan Malaikat sebagai Pilar Keimanan

Keberadaan malaikat wajib diyakini oleh setiap Muslim karena dasar keimanannya berasal dari dalil naqli yang kuat, yaitu Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah ﷺ. Iman yang utuh kepada malaikat membuat seorang Muslim lebih berhati-hati dalam berbuat, karena keyakinan bahwa setiap amal baik dan buruknya akan dicatat oleh malaikat. Hal ini menumbuhkan kesadaran moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.


Kesimpulan

Iman kepada malaikat adalah salah satu rukun iman yang esensial dalam Islam. Malaikat berperan penting dalam mengatur alam semesta dan kehidupan manusia sesuai dengan perintah Allah ﷻ. Keberadaan mereka, meski tidak dapat dijangkau oleh akal manusia, dijelaskan melalui dalil-dalil naqli yang kuat. Dengan memahami dan meyakini keberadaan malaikat, seorang Muslim dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah ﷻ, serta menjalani kehidupan dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran akan pengawasan ilahi.


Posting Komentar

0 Komentar